Persib
Analisis Pengamat Soal Kekalahan Persib Bandung atas Persija, Beberkan Fakta Ini dan Soroti Pelapis
Kiprah unbeaten Persib Bandung di Liga 1 2021/2022 di pekan 12 akhirnya terhenti setelah menyerah 0-1 lawan Persija Jakarta di Stadion Manahan
TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG – Kiprah unbeaten Persib Bandung di Liga 1 2021/2022 di pekan 12 akhirnya terhenti setelah menyerah 0-1 lawan Persija Jakarta di Stadion Manahan, Solo, Sabtu 12 November 2021.
Hasil minor yang dituai Persib Bandung vs Persija Jakarta turut pula berdampak pada kegagalan Maung Bandung mengkudeta Bhayangkara FC di Klasemen Liga 1 2021 sementara.
Gagal memetik poin penuh kini Persib Bandung masih tetap bertengger di urutan kedua klasemen sementara dengan raihan 25 poin.
Baca juga: Respon Marc Klok Soal Kalahnya Persib Atas Persija & Kecewa Golnya ke Gawang Andritany Dianulir
Baca juga: UPDATE KLASEMEN LIGA 1 2021/2022 Pasca Rekor Tak Terkalahkan Persib Dipecahkan Persija
Mengomentari kekalahan Persib Bandung, pengamat sepak bola Sujana menganalisis kekalahan yang dituai skuad Robert Alberts. Ia menilai kesiapan mental tim lawan jauh lebih baik ketimbang Persib Bandung.
Kendati Persib Bandung di awal babak pertama tampil agresif ke jantung pertahanan Persija untuk mencatek gol.
Namun sepakan bebas Marc Klok ke gawang Andritany Ardhiyasa gagal berbuah gol, lantaran tidak ada satu pemain Persib yang menyambut bola rebound itu.

"Begitu tendangan Marc Klok bisa ditahan pemain belakang Persija, kelihatan sekali bahwa jarak antar pemain Persib cukup jauh, akibatnya tidak ada pemain yang siap dan langsung merespon bola liar yang di hasilkan dari peluang tendangan bebas Marc Klok," ungkapnya dikutip Tribun Bali via Tribun Jabar.
Baca juga: HASIL PERSIB vs PERSIJA: Persib Bandung Telan Kekalahan Perdana Musim ini
Baca juga: Komentar dan Kekecewaan Robert Alberts Soal Dianulirnya Gol Marc Klok ke Gawang Persija Jakarta
Menurutnya, kondisi jarak antar pemain yang berjauhan selalu terjadi di Persib Bandung setiap laga.
Apalagi dengan memainkan formasi 4-4-2, posisi Wander Luiz dan Geoffrey Castillion di lini depan yang terlalu sejajar, menyebabkan umpan-umpan yang diberikan dari lini tengah, tidak dapat dimanfaatkan menjadi peluang, karena tidak adanya pemain yang mendukung.
"Harusnya posisi Luiz dan Castillion itu tidak sejajar, satu lebih kedepan dan atau lebih kebelakang, sehingga begitu bola gagal di dimanfaatkan oleh penyerang pertama, dapat dimanfaatkan oleh penyerang kedua untuk membuat peluang yang lebih berbahaya," ucapnya.

Sujana mengatakan, dalam pertandingan tadi, terlihat bahwa beberapa pemain yang diturunkan bukan merupakan pemain yang memiliki posisi asli, terutama di lini belakang.
Hal ini menunjukkan bahwa Robert Rene Albert belum dapat mengantisipasi hilangnya beberapa pemain kunci, dengan menyiapkan pemain pelapis yang benar-benar mampu untuk dipercaya menempati lubang yang ditinggalkan pemain inti.
Baca juga: HASIL Persib Bandung vs Persija Jakarta: Pertarungan Sengit, Persib Tertinggal di Babak Pertama
"Kelihatan sekali bahwa Pelatih Persib Bandung belum mampu menyiapkan pemain pelapis yang mampu menambal lubang dari pemain inti yang harus absen. Seperti halnya memainkan Supardi sebagai duet dari Nick (Kuipers) di jantung pertahanan, saya sempat khawatir, karena beberapa Supardi kalah duel, terutama bola-bola atas dengan Marco Simic yang memiliki postur badan lebih tinggi dari Supardi," ujarnya.
Menurutnya, dalam pertandingan tersebut pun tampak para pemain Persib mengalami penurunan performa, sehingga tempo permainan tidak sebaik biasanya.
Bahkan, para pemain pun tampak minim kreasi dalam menciptakan peluang di depan gawang lawan.

Hal itu dibuktikan, dengan terus menerusnya percobaan melalui bola-bola silang dari para gelandang sayap Persib di sisi kiri dan kanan pertahanan lawan, berkali-kali umpan atas tersebut mampu di mentahkan dengan mudah oleh Marco Motta dan kawan-kawan yang memanfaatkan tinggi badan mereka.
"Gaya permainan Persib yang mengandalkan umpan silang di sisi sayap kanan dan kiri, sudah dibaca oleh para pemain bertahan Persija, meski berulang kali percobaan gagal, tapi tidak ada kreativitas lain yang dilakukan para pemain. Baru lah di babak kedua, begitu Beckham (Putra) masuk, beberapa tendangan dari luar kotak pinalti mampu membahayakan Andritany. Seandainya hal itu dilakukan sejak babak pertama, tentu peluang Persib cetak gol akan lebih banyak," ucapnya.
Sujana menjelaskan, melihat pemeringkatan klasemen sementara, meski harus menelan kekalahan, tapi Persib masih di jalur yang benar untuk perburuan gelar juara, sebab jumlah pertandingan yang akan dimainkan Supardi Nasir dan kawan-kawan masih cukup banyak.
Namun, cukup disesalkan karena kekalahan pertama ini di lakukan oleh Persija Jakarta, yang merupakan musuh bebuyutan.

"Peluang Persib untuk jadi juara sebetulnya masih cukup terbuka ya, karena jumlah pertandingan yang belum dimainkan masih banyak dan saat ini Persib ada di papan atas. Tapi memang, kekalahan ini cukup menyakitkan, karena dari beberapa pertandingan tidak terkalahkan, tapi laga pembuka seri ketiga, harus kalah, dan putusnya rekor itu juga dari Persija, jadi cukup disayangkan ya," ujarnya.
Sujana berharap di beberapa pertandingan selanjutnya, Persib dapat melakukan evaluasi, sehingga dapat meraih kemenangan di tujuh laga tersisa di seri ketiga.
"Evaluasi tentu harus dilakukan setiap habis pertandingan, apalagi masih ada tujuh laga lagi yang akan dimainkan Persib, mudah-mudahan di sisa pertandingan itu, Persib bisa raih kemenangan terus," katanya
Simak kabar Persib Bandung lainnya
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kalah Dari Persija, Pengamat Sepakbola Sujana Sebut Persib Bandung Selalu Mengulang Kesalahan Ini