Berita Bali
Ini Jatah Umur dan Nasib Lahir Umanis Kuningan
Ini jatah umur dan nasib lahir Umanis Kuningan, simak peruntungan selengkapnya berikut
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ini jatah umur dan nasib lahir Umanis Kuningan, simak peruntungan selengkapnya berikut.
Anda yang lahir Minggu Umanis Langkir, ingatlah bahwa hari ini, Minggu 21 November 2021 adalah otonannya.
Otonannya bertepatan dengan Umanis Kuningan.
Untuk mengetahui peruntungan dan jatah umur mereka yang lahir Minggu Umanis, berikut perhitungannya.
Baca juga: Lahir Umanis Kuningan, Memiliki Sifat Tidak Sayang Pada Diri Sendiri
Minggu memiliki urip 5 dan Umanis juga 5, sehingga jika dijumlahkan hasilnya 10.
Setelah jumlah tersebut dikalikan enam, maka didapat atah umurnya menurut wariga adalah 60 tahun.
Lalu bagaimana dengan peruntungan lahirnya?
Menurut Pal Sri Sedana saat umur 0 - 6 tahun penghasilan sedikit.
Umur 7 - 12 tahun nilainya 0.
Ini berarti saat umur tersebut akan mengalami penderitaan atau kesakitan.
Umur 13 - 18 tahun hidup baik sekali.
Jadi saat memasuki umur ini, jangan dihabiskan semua kesenangannya, dan sisakan untuk umur berikutnya.
Penghasilan sedikit saat memasuki umur 19 - 30 tahun.
Sehingga harus pintar-pintar mengatur keuangan dan berhemat.
Baca juga: Lahir Umanis Kuningan, Ada Kejutan yang Menanti? Cek di Sini
Umur 31 - 36 tahun kehidupan baik.
Begitu juga saat umur 37 - 48 mendapat nilai 0 yang artinya mengalami kesakitan.
Umur 49 - 60 tahun mendapat nilai 4 yang artinya kehidupan baik sekali.
Itulah periode kehidupan sesuai tingkatan umur untuk seseorang yang lahir saat Minggu Umanis.
Percaya tak percaya kita serahkan semuanya kepada Tuhan.
Sementara seseorang yang lahir Wuku Langkir sifatnya pemurka.
Tidak sayang pada diri sendiri, tidak penurut, banyak larangan, dan menakutkan.
Sifat ini pun bisa menular kepada orang yang mendekatinya.
Begitulah perjalanan hidup mereka yang lahir Minggu Umanis Langkir.
Percaya atau tidak semua ada pada diri masing-masing.
(*)