Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
TERKINI Kasus Subang: Ada Dugaan Keterlibatan Oknum Berseragam, Begini Kata dr Hastry
Dokter Forensik, Kombes dr Sumy Hastry Purwanti menanggapi jika adanya keterkaitan oknum berseragam dengan kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Harun Ar Rasyid
Ahli Forensik Kombes Pol dr Hastry Sumy Purwanti yang sebelumnya membatu kasus ini pun membuat pernyataan mengejutkan.
Ia secara terang-terangan menyebut bila setelah mendapatkan hasil autopsi ulang tersebut, dr Hastry yakin kasus Subang 100 persen dapat terungkap.
Tak pelak, ahli forensik itu bahkan akhirnya mengungkap jumlah tersangka sudah di tangan penyidik.
Hal tersebut diungkapkan dr Hasty saat diwawancarai oleh Denny Darko pada Kanal YouTube miliknya yang dikutip Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id pada artikel berjudul Ahli Forensik Ungkap Jumlah hingga Keberadaan Tersangka, Beberkan Soal Adakah Oknum yang Terlibat.
“Kalau saya bilang, pelakunya ini tiga plus sekian lah, intinya seperti itu,” ungkap Denny Darko.
Baca juga: KABAR TERKINI Kasus Subang: Oknum Banpol dan Dua Barang Temuan Danu di TKP Belun Diperiksa, Mengapa?
Saat disinggung apakah polisi kalah dari penjahat, dr Hastry dengan tegas membantahnya.
Ia menjelaskan bahwa kepolisian berhati-hati untuk mengungkapkan kasus Subang tersebut.
Isi Status WA Amalia
Dilansir Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id lewat Surya.co.id pada Senin, 22 November 2021 pad artikel Update Isi Status WA Amalia Mustika Ratu Sindiran, 3 Orang Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, berikut adalah isi status WA Amalia.
“Jauhkan orang yang punya iri dengki, rezeki orang sudah ada porsi masing-masing," tulis Amalia di status WhatsAppnya pada 8 Agustus 2021 lalu.
Dalam penyelidikan kasus pembunuhan di Subang itu, penyidik Polres Subang sempat menduga disebabkan oleh motif ekonomi, yakni konflik di Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yayasan itu didirikan oleh ayah Amalia, Yosef Hidayah. Kini Yosef menjadi komisaris yayasan, sedangkan anak laki-lakinya, Yoris menjabat sebagai ketua.
Tuti dan Amalia masing-masing menjabat sebagai bendahara dan sekretaris yayasan. Mereka mendapatkan honor masing-masing Rp 10 juta per bulan, sementara Yoris mendapat honor Rp 12 juta.
Posisi Danu
Dilansir Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id pada Senin, 22 November 2021 dalam artikel berjudul Pengakuan Kontroversial Danu soal Kasus Subang, Kuasa Hukum Tegaskan Itu Fakta dan Sebut Kejanggalan, kuasa hukum Danu, Ahid Syahroni menjelaskan posisi Danu dalam kasus Subang bukan sebagai saksi biasa.