Berita Badung
Kerap Terjadi Tanah Longsor, Warga Petang Diminta untuk Waspada & Berhati-hati Saat Musim Hujan
Cuaca yang ekstrim dengan curah hujan yang tinggi kerap terjadi di Badung.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Cuaca yang ekstrim dengan curah hujan yang tinggi kerap terjadi di Badung.
Hal itu pun mengakibat adanya tanah longsor di wilayah petang pada Minggu, 5 November 2021.
Baca juga: Pemkot Denpasar Targetkan Pada Oktober-November 2022 Pasar Kumbasari Jadi Lebih Modern
Baca juga: Sejarah & Tema Hari Relawan Internasional 2021, Diperingati di 80 Negara di Dunia
Menurut informasi yang didapat tanah longsor terjadi di Banjar Petang, Desa Petang, Badung tepatnya di jalan caruban menuju subak Berigiding.
Tanah longsor yang terjadi pun menutupi seluruh badan jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas.
Kendati demikian, informasi tanah longsor tersebut sudah dilaporkan ke dinas terkait Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung.
Hanya saja penanganan tanah longsor harus menggunakan alat berat, mengingat material tanah yang menutupi jalan banyak sekali.
Plt. Kepala BPBD Badung I Wayan Wirya tak menampik hal tersebut.
Pihaknya mengaku akan menurunkan tim untuk melakukan pembersihan di jalan tersebut.
"Jika sudah ada laporan akan kita tangani langsung," ujar Wirya.
Pihaknya mengaku laporan longsor tidak hanya di wilayah Banjar Petang saja, melainkan juga di banjar Bukian, Petang yang berlokasi dibelakang rumah warga.
Kendati demikian pihaknya menghimbau masyarakat Petang untuk berhati-hati saat musim hujan seperti sekarang.
"Di wilayah utara seperti Petang tanahnya labil, sehingga sangat berpotensi longsor saat hujan turun. Bahkan kami sudah antisipasi dan imbau kepada warga dari jauh-jauh hari," katanya.
Baca juga: UPDATE! Anggota TNI Akhiri Hidup di Jembatan Bangkung Badung, Kapendam IX/Udayana: Masih Investigasi
Wirya yang juga merupakan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Badung itu mengakui bencana alam belakangan ini kerap terjadi.
Bahkan selama sepekan sejak 23 November hingga 30 November pihaknya mencatat ada belasan bencana alam yang dilaporkan.
Sedangkan, memasuki awal Desember tercatat empat bencana tanah longsor di wilayah Petang.