Berita Gianyar
Support Pengusaha Bali, Kutus-Kutus Gelar Pameran UMKM di Gianyar
Kutus-kutus menggelar pameran UMKM yang diikuti 50 pengusaha UMKM se Bali, yang berada di bawah binaan bank nasional dan swasta.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI COM, GIANYAR - Tamba Waras Kutus-kutus, saat ini diklaim menjadi salah satu perusahaan sukses yang bermarkas di Kabupaten Gianyar, Bali.
Bahkan, usaha minyak yang dapat menyembuhkan segala jenis penyakit yang baru berdiri delapan tahun silam, kini sudah naik kelas, bukan lagi berada di level UMKM.
Dikarenakan ingin UMKM di Bali bisa mengikuti jejak mereka sebagai perusahaan besar, Kutus-kutus menggelar pameran UMKM yang diikuti 50 pengusaha UMKM se Bali, yang berada di bawah binaan bank nasional dan swasta.
Pameran tersebut berlokasi di venue Kutus-kutus Garden di Banjar Pacung, Kelurahan Bitera, Kabupaten Gianyar, Bali. Dibuka dari Minggu 5 sampai 11 Desember 2021, dari pukul 15.00 - 21.00 Wita.
Lokasi pameran ini cukup luas, terutama dari segi parkir kendaraan, yang dapat menampung banyak kendaraan roda empat dan roda dua.
Baca juga: Mulai Jadi Tukang Pungut Hingga Manager, Bupati Klungkung Berbagi Pengalaman Kelola Koperasi
Baca juga: Support Pengusaha Bali, Kutus-Kutus Gelar Pameran UMKM di Gianyar
Baca juga: Warga Disabilitas Buleleng Keluhkan Beberapa Ruang Publik Belum Ramah untuk Disabilitas
Adapun jenis UMKM yang dipamerkan, mulai dari produk kerajinan, produk makanan, cindera mata, dan sebagainya. Pameran UMKM ini telah dibuka secara resmi oleh Ketua TP PKK Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani, yang juga istri Bupati Gianyar, Made Mahayastra, Minggu 5 Desember 2021 sore.
Owner Kutus-kutus, Servasius Bambang Pranoto mengatakan, pameran UMKM ini digelar bersama perbankan, mulai dari BCA, BRI, Mandiri dan BNI46.
Alasan pihaknya mengajak bank dalam pameran ini, dikarenakan perbankan merupakan unsur penting dalam usaha. Tanpa bank, kata dia, perusahaan sulit berkembang.
"Kami menggelar UMKM karena kami berasal dari UMKM. Saya percaya UMKM di sini sekecil apapun, kalau punya semangat dan cita-cita tinggi pasti bisa. Dan, harus diimbangi dengan pengelolaan keuangan yang baik, inilah yang dilakukan Kutus-kutus selama ini," ujarnya.
Servasius mengungkapkan bahwa, sebelum Kutus-kutus berkembang pesat sampai dikenal ke luar negeri, dan mengembangkan bisnis ke dalam akomodasi pariwisata, properti hingga media, usaha Kutus-kutus merupakan usaha dengan strata lebih kecil dari UMKM.
Saat itu, usaha ini hanya bermodalkan peralatan dapur. Bahkan saat itu, Servasius ingin meminjam dana kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 20 juta, ditolak oleh bank.
"Saat ini kami ada di setiap kota. Minimum pendapatan distributor kami Rp 15 juta per bulan. Usaha ini dulu hanya modal dapur rumah tangga, tapi sekarang bisa menjadi seperti ini. Kalau modal uang, bisa dikatakan nol. Kami memulai dengan semangat. Tidak dengan uang. Kami minjam KUR tak berhasil. Tapi sekarang, justru bank-bank besar mencari kami," ungkapnya.
Servasius mengatakan, keberhasilannya saat ini tidak terlepas dari strategi pemasaran. Dimana saat itu, pihaknya menunjuk distributor dengan sistem bayar di depan.
Karena peran distributor yang cukup besar, menyebabkan dalam penjualan Kutus-kutus saat ini lebih banyak menguntungkan distributor.
Baca juga: Hasil BWF World Tour Finals: Kalah dari Pasangan Jepang, Ini Komentar Marcus/Kevin
Baca juga: Curi Motor di Munduk Buleleng, Putu Erik Beli Handphone dari Hasil Curian
Baca juga: Polres Karangasem Perketat Pelabuhan Padang Bai Jelang Natal dan Tahun Baru
Tak ayal, pendapatan distributor Kutus-kutus saat ini menyentuh angka rata-rata Rp 15 juta per bulan.