Berita Bali

BALI Diterjang Cuaca Ekstrem: Waspada Hujan Deras hingga Gelombang Tinggi dalam Dua Hari Kedepan

BALI Diterjang Cuaca Ekstrem: Waspada Hujan Deras hingga Gelombang Tinggi dalam Dua Hari Kedepan

Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Arini Valentya
Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Senin (6/12/2021) - BALI Diterjang Cuaca Ekstrem: Waspada Hujan Deras hingga Gelombang Tinggi dalam Dua Hari Kedepan 

Hal ini terjadi karena ada pola konvergensi yang terbentuk di wilayah Bali, sehingga masa udara yang terkumpul berpotensi membentuk awan hujan.

"Konvergensi adalah pola pertemuan angin di wilayah Bali. Di Denpasar sendiri dari data curah hujan kemarin hingga pagi, sebesar 187,5 milimeter dan masuk kategori ekstrem," ujar Diana Hikmah, Senin 6 Desember 2021.

Ia menghimbau kepada warga agar tetap waspada dengan cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Terlebih lagi pola konvergensi masih ada dan berpotensi menyebabkan hujan lebat hingga malam nanti.

"Tapi dua hari kedepan menurun (cuaca dari pola konvergensi)," tambahnya.

Sebelumnya, BMKG Wilayah III Denpasar melalui siaran persnya juga telah mengeluarkan peringatakan akan terjadinya banjir pesisir atau banjir rob.

Banjir rob ini diprediksi akan terjadi hingga 9 Desember 2021 mendatang.

Hal ini terjadi lantaran fase bulan baru yang bersamaan dengan Perigee (Jarak terdekat bulan ke bumi).

Ini berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut  maksimum yang lebih signifikan.

Gelombang tinggi menerjang Pantai Sanur, Denpasar pada Sabtu, 4 Desember 2021 malam.
Gelombang tinggi menerjang Pantai Sanur, Denpasar pada Sabtu, 4 Desember 2021 malam. (Tribun Bali/Putu Supartika)

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Bali pada tanggal 02 - 09 Desember 2021.

Adapun wilayah tersebut meliputi Nusa Dua, Kuta, Kedonganan, Benoa, Sanur, Gianyar, Padang Bai, dan Jembrana.

Potensi banjir pesisir (rob) diprediksi berlangsung dengan waktu yang berbeda di tiap  wilayah.

Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian  masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di  pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak  dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG Wilayah III Denpasar saluran resmi BMKG Wilayah III Denpasar. (riz/sup/weg/val)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved