Berita Tabanan

Proyek Shortcut IV Tabanan Sudah 35 Persen, Partana: Semoga di Tahun 2022 Bisa Rampung

Proyek pembangunan Shortcut IV Tabanan yang menghubungkan Kecamatan Selemadeg dengan Kecamatan Selemadeg Barat terus dikebut

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Proses pengerjaan proyek Shortcut IV Tabanan yang menghubungkan Desa Bajera-Antosari di Kabupaten Tabanan, Minggu 5 Desember 2021 - Proyek Shortcut IV Tabanan Sudah 35 Persen, Partana: Semoga di Tahun 2022 Bisa Rampung 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Proyek pembangunan Shortcut IV Tabanan yang menghubungkan Kecamatan Selemadeg dengan Kecamatan Selemadeg Barat terus dikebut.

Saat ini proyek sudah mencapai 35 persen.

Pilar penyangga pun telah berdiri.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPRPKP Tabanan, I Gde Partana mengatakan, proyek ini dikerjakan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Bali karena merupakan Jalan Nasional.

Baca juga: Pembangunan Shortcut IV Tabanan Dimulai Tahun Ini, Dua Warga yang Terkena Dampak Hingga Pindah Rumah

"Sejauh ini koordinasinya pengerjaan proyek Shortcut ke empat di Jalan Denpasar-Gilimanuk ini terus berproses. Semoga di Tahun 2022 mendatang shortcut yang menghubungkan Desa Bajera-Antosari ini bisa rampung," ujarnya, Minggu 5 Desember 2021.

Proyek ini sudah dikerjakan sejak beberapa bulan terkahir.

Beberapa pilar beton sebagai merupakan penyangga sudah dipasang.

Alat berat dan truk juga terus memasok material bangunan.

"Informasi dari Satker, hingga saat ini progres fisik Shortcut ke-4 itu sudah 35 persen. Pengerjaannya yang dimaksud adalah pekerjaan di struktur bawah jembatan yaitu pilar dan abutment (penyangga)," ungkap Partana.

Perbekel Desa Antosari, I Wayan Widhiarta mengatakan, pembebasan lahan sudah selesai dilakukan.

Ia mengatakan, ada dua warga yang terdampak dari pembangunan jalan pintas tersebut.

Dua warga tersebut sudah pindah rumah sejak proses pembebasan lahan selesai dilakukan.

Mereka telah pindah rumah sejak enam bulan yang lalu.

Satu warga saat ini sudah tinggal di selatan Kantor Perbekel Antosari dan satu lagi tinggal di belakang Kantor Perbekel.

“Sekarang proses shortcut sudah mulai dikerjakan termasuk perabasan sudah selesai dan alat berat sudah mulai di sana (lokasi pembangunan shortcut),” jelasnya.

“Ada dua warga yang terdampak dan sekarang sudah pindah rumah. Total di Antosari ada sekitar 18 are yang digunakan untuk shortcut, ada dua rumah warga dan sisanya lahan tegalan atau kebun,” sambungnya.

Sementara itu Perbekel Desa Bajera, I Putu Sukarata mengatakan, pembebasan lahan di Desa Bajera tak sampai berdampak kepada masyarakat.

Sedangkan ritual ngeruwak sebagai tanda dimulainya proyek sudah dilakukan pada 27 April 2021.

“Di Bajera aman kok, yang digunakan hanya tegalan saja,” katanya.

Ia mengatakan warga yang lahannya kena proyek sudah mendapatkan uang pengganti.

Kata dia, warga mendapatkan harga lahan yang dibayar sesuai appraisal termasuk juga biaya pepohonan yang tumbuh di tegalan.

Baca juga: DPRD Bali Soroti Proyek Shortcut yang Minim Libatkan Tenaga Kerja Lokal,Sebut Akan Sidak ke Lapangan

“Proses pembebasan lahan sudah selesai, bahkan tak hanya lahan yang dapat ganti rugi, semua yang terdapat dalam tegalan tersebut juga sudah diganti dari uang negara,” tandasnya.

Shortcut ke-IV yang menghubungkan antara Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg dengan Desa Antosari, Selemadeg Barat memiliki panjang 600 meter dengan lebar 16 meter.

Untuk lahan yang terdampak dimiliki 12 warga di dua desa. Terdiri dari lahan perkebunan, rumah warga dan merajan serta lahan kosong. (*).

Kumpulan Artikel Tabanan

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved