Gunung Semeru Meletus

Terungkap, Letusan Gunung Semeru Tak Terjadi Tiba-tiba, Ada Tanda-tanda Alam Sebelumnya

Letusan Gunung Semeru menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan. Tercatat 15 orang meninggal, 27 orang hilang, dan 1.707 warga

Editor: M. Firdian Sani
ANTARA FOTO/ZABUR KARURU
Warga mengamati truk pengangkut pasir yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu, 5 Desember 2021. Akibat awan panas guguran Gunung Semeru tersebut puluhan rumah warga rusak dan ratusan warga mengungsi. 

Sebelum kejadian, warga memang tidak tidak mendapatkan peringatan dini.

Bandara Banyuwangi Kembali Dibuka setelah Erupsi Gunung Raung Berkurang, Begini Kata Mukijo

Namun, warga sudah memperkirakan Gunung Semeru akan memuntahkan awan panas. Perkiraan warga itu didasarkan pada tanda-tanda alam.

Salah satu warga Desa Supit Urang, Marsid (50), mengatakan, empat hari sebelum erupsi biasanya muncul goresan putih.

"Jadi gunung itu tergores lava putih. Nunggu berapa hari lagi pasti terjadi lahar," kata Marsid saat ditemui di Desa Supit Urang, Senin.

Tanda alam lainnya yang menjadi patokan warga adalah aliran air.

Biasanya, sesaat awan panas turun dari kawah Gunung Semeru, seluruh aliran air di desa itu kotor.

Jenderal Andika Perkasa Kerahkan Pasukan Bantu Korban Gunung Semeru

"Semua air di daerah sini ini kotor semua. Setelah ada air kotor pasti turun lahar gitu. Dan hujan terus menerus. Warga sini sudah tahu (pertandanya)," katanya.

Aliran air menjadi kotor karena di daerah hulu sudah tercemar abu letusan Gunung Semeru.

Kemudian saat erupsi pada Sabtu, awan panas yang keluar dari Semeru meluncur dengan cepat.

Dalam kurun waktu dua jam, awan panas itu sudah menerjang permukiman warga di Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.

"Dua jam sudah lewat (awan panasnya), kejadiannya sudah seperti ini," jelasnya.

Hal serupa disampaikan warga Dusun Sumbersari, Ponidi (40).

UPDATE Gunung Semeru, Korban Meninggal Dunia Bertambah, Ini Identitas yang Sudah Teridentifikasi

Dia menyebut aliran air di dusun itu menjadi keruh sebelum aliran lahar lewat.

Ketika melihat fenomena alam itu, warga sudah mulai waspada.

Saat erupsi pada Sabtu, warga sudah menyadari potensi bencana Gunung Semeru. Sehingga, warga segera mengevakuasi diri.

"Saya sempat melihat datangnya (awan panas). Waktu itu alirannya masih kecil. Kalau keluarga saya sudah mengungsi. Saya masih di sini melihat datangnya, tapi saya sedia motor buat kabur," katanya. (*)

Ikuti berita terkini Gunung Semeru Meletus

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ternyata Erupsi Gunung Semeru Tak Terjadi Tiba-tiba, Alam Telah Memberi Tanda"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved