Berita Bali

Aksara Bali Berhasil Masuk Unicode di Internet, Penyuluh Bahasa Bali Sambut Baik

Aksara Bali kini kian mendapat tempat di dunia teknologi. Pasalnya, aksara Bali telah terdaftar ke Unicode yang membuat aksara tersebut berhasil

Penulis: Ragil Armando | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Ragil Armando
Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali, I Wayan Suarmaja 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASARAksara Bali kini kian mendapat tempat di dunia teknologi. 

Pasalnya, aksara Bali telah terdaftar ke Unicode yang membuat aksara tersebut berhasil digitasi dan digitalisasi. 

Proses itu mendapat sambutan dari banyak pihak. Salah satunya para penyuluh bahasa Bali. 

Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali, I Wayan Suarmaja mengatakan bahwa dengan hal tersebut membuat kerja para penyuluh tersebut semakin mudah dalam melakukan penyuluhan melalui media digital. 

Baca juga: Yayasan Puri Kauhan Ubud Gelar Merdeka Mabasa Bali, Kunci Bangkitkan Cinta Bahasa Bali

Hal ini karena di masa pandemi Covid-19 sendiri, pihaknya lebih banyak melalukan penyuluhan berupa pengenalan aksara maupun bahasa Bali melalui media digital.

“Ini merupakan usaha dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI). Dalam mendaftarkan beberapa aksara daerah ke dalam Unicode yang merupakan standar teknis simbol, teks dan sistem tulisan di dunia,” jelasnya, Jumat 10 Desember 2021.

Apalagi, saat ini masyarakat Bali telah melek teknologi. 

Sehingga, dengan adanya hal tersebut membuat proses pelestarian aksara Bali semakin mudah dilakukan. 

“Kami (Penyuluh Bahasa Bali,red) pasti merespons usaha yang dilakukan ini.  Terlebih aksara Bali juga menjadi salah satu aksara dari tiga aksara yang didaftarkan ke unicode. Seperti diketahui pendaftaran aksara-aksara ke unicode tujuannya adalah agar bisa digunakan pada perangkat digital dan platform media sosial,” sambungnya. 

Baca juga: Program Teba Me English, Berikan Pendidikan Informal Bahasa Inggris untuk Anak SD di Ubung Kaja

Dirinya juga berharap melalui hal tersebut aksara Nusantara seperti aksara Bali tidak ditinggalkan dan tetap digunakan.

Hal ini karena dengan adanya upaya tersebut membuat aksara-aksara daerah akan lebih mudah dipelajari. 

“Khusus aksara Bali dengan didaftarkannya ke unicode jadi memudahkan masyarakat Bali belajar dan menggunakan aksara Bali melalui prangkat-prangkat digital yang dimiliki. Tak terlepas juga bagi kami di penyuluh sangat terbantu sekali,” tegasnya.

Hal ini juga disebutkannya sejalan dengan usaha Pemerintah Provinsi Bali dalam melestarikan budaya Bali. 

“Seperti kita ketahui Pemerintah Provinsi Bali telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali,” kata dia.

Sebab, berbeda dengan sebelum terdaftar, aksara Bali tidak bisa digunakan secara mudah di perangkat digital. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved