Berita Bali

Bartender di Bali Dirumahkan Selama Pandemi Pilih Racik Arak, Yang Baru Lulus Sulit Dapat Pengalaman

I Wayan Bayu Hendra selaku Ketua Himpunan Bartender Indonesia (HBI) membeberkan bagaimana nasib para bartender baik yang sempat bekerja maupun

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
I Wayan Bayu Hendra selaku Ketua Himpunan Bartender Indonesia 

"Jadi teman-teman kadang narget bisa jualan maksimum 10 botol. Dari 10 botol sudah dapat Rp 100 ribu mereka gunakan untuk besoknya lagi. Ngomongin masalah perizinan segala macam tentunya akan menjadi masalah kalau mereka berjualan sudah melampaui batas normal.

Tapi kalau untuk mereka bertahan hidup saya rasa secara individual untuk mereka bertahan di situasi pandemi ini istilahanya kategori yang wajar untuk mereka bertahan. Namun jika sudah diproduksi secara besar otomatis akan berpengaruh juga dari sisi pelaku tersebut," paparnya.

Sementara untuk jumlah berapa bartender di Bali yang dirumahkan pasca pandemi Covid-19, Bayu melakukan analisa secara kecil dari ruang lingkup member resmi di HBI.

Dimana terdapat 147 orang yang resmi sudah bekerja di outlet dan saat ini hanya tersisa 40 orang yang masih bekerja.

Ia juga menerangkan jadi hitungan tersebut secara persentase. Acuannya adalah kembali ke hotel dan restoran yang ada di Bali.

"Jadi tidak banyak yang memang masih bekerja. Untuk akhir Desember ini lumayan agak sedikit melegakan karena banyak restoran atau outlet yang mulai re-opening atau membuka kembali outlet mereka dengan menerima tamu domestik," tutupnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved