Berita Karangasem

BIKIN Geger, Wayan Budiarna Tewas Setelah Tertimpa Ranting Pohon di Desa Sibetan Karangasem

Tragedi maut terjadi saat akan memotong pohon  sandat sekitar Banjar Pengawan, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Saiful Rohim
Petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi kejadian di Banjar Pengawan, Desa Sibetan, Kec. Bebandem, Karangasem, Senin (13/12/2021) siang. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Wayan Budiarna, warga Banjar  Dinas Perangsari Tengah, Desa Duda, Kecamatan Selat,  Karangasem menghembuskan nafas  terakhir setelah  tertimpa ranting pohon wani, Senin (13/12/2021) siang. 

Kejadian nahas itu terjadi di Pengawan, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem.

Tragedi maut terjadi saat akan memotong pohon sandat sekitar Banjar Pengawan, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.

Korban memotong bersama dua orang kerabatnya. Yakni Ketut Darsa asal Jungutan, Kec. Bebandem dan Made Suda (37) asal Banjar  Perangsari Tengah, Desa Duda, Kec.Selat.

Baca juga: Kasus ODHA di Karangasem Capai 35 Kasus di 2021, Rata-Rata 9 - 18 Kasus Per Tahun

Pohon sandat yang dipotong berdiameter sekitar 50 centimeter.

Sebelum memotong, korban terlebih dahulu memangkas  dan memotong  rantingnya dengan harapan lebih mudah menebangnya.

Satu ranting pohon sandat berukuran paha menyangkut dipohon wani saat proses pemangkasan.

Menurut kerabatnya, Made Suda, ranting pohon sandat yang menyangkut di pohon wani sempat ditarik menggunakan tali tetapi tak berhasil lantaran masih kuat.

Korban dan beberapa kerabatnya kembali melanjutkan  memotong ranting sandat  menggunakan alat mesin senzo.

"Pohon sandat ditebang memakai mesin senzo. Yang dipotong duluan bagian rantingnya, biar lebih mudah menebangnya. Saat memangkas ranting, salah satu ranting nyangkut di pohon wani yang ada di sebelahnya," kata Suda ditemui di Mapolsek Bebandem.

Karena dianggap aman, korban bersama rekannya melanjutkan ke proses penebangan.

Pohon sandat yang berada dekat pohon wani tumbang setelah dipotong.

Lalu batang pohon dipecah dan dibawa ke tempat aman. Proses pemotongan serta pemecahan berjalan cukup lancar, tak ada hambatan.

Karena merasa lelah, korban dan rekannya beristirahat di bawah pohon wani.

Baca juga: Api Lahap Rumah Ketut Kari di Karangasem, Kerugian Mencapai Puluhan Juta

Mereka berteduh tepat bawah ranting sandat yang nyangkut di pohon wani. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved