Berita Bali
KPPAD Bali Imbau Masyarakat Stop Sebar Identitas dan Video Asusila Pelajar di Tejakula
KPPAD berharap masyarakat hentikan peredaran dan aparat terkait untuk me-take down video tersebut agar tidak disebarkan lagi.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, seorang siswi yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di kawasan Kecamatan Tejakula, Buleleng, disetubuhi secara bergiliran oleh empat orang pria yang juga masih dibawah umur.
Baca juga: Pemotor Tewas Ditabrak Truk di Buleleng, Polisi Sempat Kesulitan Cari Identitas Korban
Kasus ini pun kini telah ditangani oleh Unit PPA Polres Buleleng.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, persetubuhan ini terjadi pada Selasa (7/12/2021) lalu di salah satu rumah warga yang ada di Kecamatan Tejakula.
Aksi yang dilakukan oleh para remaja itu kemudian berhasil direkam oleh seseorang. Hingga video berdurasi 34 detik itu menyebar di WhatsApp.
Video itu kemudian berhasil diketahui oleh salah satu guru dari siswi tersebut. Hingga akhirnya sang guru melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Buleleng.
Berangkat dari laporan guru tersebut, polisi kemudian memeriksa siswi dan sejumlah pria yang menyetubuhinya itu pada Senin (13/12/2021).
Kapolres Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto membenarkan adanya video viral terkait persetubuhan antara seorang siswi dan empat orang pria tersebut.
Pemeriksaan dilakukan dengan didampingi oleh orangtuanya masing-masing.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, persetubuhan itu ungkap AKBP Andrian, dilakukan atas dasar suka sama suka.
Namun persetubuhan itu direkam oleh seseorang, hingga videonya menyebar di WhatsApp dan diketahui oleh salah satu gurunya.
Saat disinggung apakah ada dugaan siswi tersebut dibayar? AKBP Andrian mengaku hal tersebut masih akan didalami oleh penyidik.
Baca juga: BREAKING NEWS Emanuel Setiawan Tewas Tersengat Listrik di Rumah Messnya di Buleleng
"Itu masih didalami. Mereka kan baru diperiksa, perkembangan selanjutnya nanti kami sampaikan. Untuk penyebar video juga pasti akan kami periksa," tutupnya.
Dengan adanya kasus persetubuhan ini, AKBP Andrian pun mengaku sangat miris. Mengingat siswi dan empat pria yang melakukan aksi persetubuhan itu seluruhnya masih dibawah umur.
"Entah mereka terinspirasi dari mana, sehingga melakukan hal teesebut. Saya harap anak muda Buleleng jadikan hal ini sebagai pelajaran, agar hal seperti ini tidak lagi terjadi," tutupnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng, Made Astika dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihak sekolah sudah beberapa kali memberikan pembinaan kepada siswi tersebut, karena berbagai persoalan.