Berita Bali
Atap dan Plafon SD Negeri 1 Batungsel Tabanan Jebol, Upacara Pemelaspasan Hari Ini Batal Digelar
Atap dan plafon SDN 1 Batungsel, Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali, jebol.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Atap dan plafon SDN 1 Batungsel, Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali, jebol.
Kap baja lama disebut tidak kuang menyangga penggantian atap genting yang baru.
Bangunan ini direhab dengan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021.
Padahal rencananya, sekolah akan dipelaspas hari ini.
Baca juga: Atap & Plafon 2 Bangunan SDN 1 Batungsel Baru Diperbaiki Sudah Jebol, Jadwal Pemelaspasan Ditunda
Namun yang patut disyukuri, peristiwa tidak terjadi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Untungnya atas jebol malam hari.
Kelian Dinas Batungsel Kelod, Ni Wayan Keliasih menuturkan, jebolnya atap dan plafon SDN 1 Batungsel terjadi Kamis 16 Desember 2021 sekitar pukul 22.00 Wita.
Ia menceritakan, sekolah dapat bantuan perbaikan kap baja tahun 2008.
Akan tetapi tidak semua kap baja diganti saat itu, masih ada penggunaan bahan yang lama.
Kemudian rehab tahun ini, atap diganti menjadi genting yang cukup berat.
Maka kap baja tersebut tak kuat menyangga kemudian jebol.
"Penyebabnya itu karena kap baja yang sudah lama. Artinya yang lama itu pada bagian lama kemudian ada pergantian yang baru pada bagian atas. Ketika kap lama bagian bawah yang tidak kuat dengan beban genting yang berat akhirnya terseret. Kelebihan beban yang baja lamanya di kap bawah itu," ungkapnya, Jumat 17 Desember 2021.
Kata Wayan Keliasih, dari Dinas Pendidikan, konsultan serta pihak pelaksana (pemborong) datang untuk meninjau bangunan yang jebol.
Mereka menyanggupi akan mengganti total atap dan plafon yang jebol tersebut secara keseluruhan dengan yang baru.
"Syukurnya tidak ada korban. Selain kejadiannya malam, bangunannya juga belum diupacarai karena jadwalnya besok (hari ini) melaspas. Artinya belum digunakan dua bangunan tersebut," jelasnya.
Kata dia, dua bangunan yang rusak tersebut merupakan ruangan kelas untuk kelas 1,2 dan 3.
"Intinya pihak pelaksana proyeknya itu sudah mau tanggung jawab dan seluruhnya diganti. Kemudian pembersihan puing-puing atap yang jebol itu dikerjakan mulai besok (hari ini)," jelasnya.
Wajib Tanggung Jawab
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gusti Ngurah Putu Darma Utama menjelaskan, hasil koordinasi di lapangan, jebolnya atap dan plafon tersebut disebabkan karena kekuatan kap baja lama tidak mensuport penggantian atap.
"Itu disebabkan kekuatan kap baja lama tidak mensuport penggantian atap genting yang dilaksanakan tahun ini. Sesuai perencanaan, kap baja tersebut menang tidak diganti namun kenyataannya tidak kuat menahan sehingga jebol," ungkap Darma Utama.
Ia mengaku sudah menyampaikan kejadian tersebut ke ini Bupati Tabanan.
Selain itu, ia juga mengaku sudah menegur pelaksana.
Kata dia, pelaksana sanggup memperbaiki dengan menandatangani surat pernyataan dalam waktu perbaikan 45 hari kerja.
Kata dia, perbaikan atau normalisasi dalam waktu 45 hari tersebut wajib dilaksanakan karena masih menjadi tanggung jawab pelaksana.
Artinya masih dalam masa pemeliharaan oleh pelaksana dalam waktu tiga bulan kedepan.
Baca juga: Akibat Hujan Deras di Bangli, Tembok Penyengker SDN 6 Tembuku Jebol
Sekolah di Buleleng juga Rusak
Sementara itu, atap kelas V dan VI SDN 1 Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Buleleng, juga jebol.
Sedangkan rangka atap kelas yang lain sudah mulai rapuh dan melengkung.
Disdikpora Buleleng berencana akan merenovasi Februari 2022.
Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika mengatakan, atap ruang kelas V dan VI jebol awal bulan ini akibat diterjang hujan deras.
Tidak ada korban dalam kejadian itu.
Pihaknya telah menganggarkan perbaikan pada bagian atap sekolah tersebut sebesar Rp 665 juta.
Anggaran untuk perbaikan atap itu bersumber dari DAK.
Perbaikan dipastikan akan dimulai pada awal Februari 2022 mendatang, dengan waktu pengerjaan kurang lebih empat bulan.
Atap seluruh ruang kelas akan diganti menggunakan baja ringan.
"Anak kelas V dan VI bisa belajar di ruang kelas yang lain. Nanti kalau perbaikannya sudah dimulai, kami sudah koordinasi dengan kepala desa, diupayakan meminjam sekolah terdekat atau memanfaatkan fasilitas umum yang ada di desa," jelasnya. (mpa/rtu)
Kumpulan Artikel Bali