Berita Bali

KRONOLOGI Pelecehan Mahasiswa UNUD: Pelaku Lakukan Pelecehan di Atas Motor Saat Dibonceng Korban

Pelaku Anggtoa BEM FAPET menjalankan aksi pelecehannya saat dibonceng korban

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Harun Ar Rasyid
tribun bali/dwisuputra
ilustrasi pelecehan - Pelaku Anggtoa BEM FAPET menjalankan aksi pelecehannya saat dibonceng korban. 

TRIBUN-BALI.COM – Seorang Mahasiswi Fakultas Pertenakan (FAPET) Universitas Udayana (UNUD) Bali menjadi korban peleceh.

Diduga korban mengalami tindakan pelecehan pada Sabtu, 11 Desember 2021 dini hari oleh salah satu anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FAPET.

Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Pemerintahan Mahasiswa (BEM-PM) UNUD, Muhammad Novriansyah menjelaskan awal mula kasus pelecehan tersebut.

Pelecehan yang dilakukan oleh satu anggota BEM FAPET itu bermula pada Jumat, 10 Desember 2021.

Dilansir Tribun-Bali.com dari Kompas.com pada Sabtu, 18 Desember 2021 dalam artikel berjudul Mahasiswi Universitas Udayana Diduga Alami Pelecehan Seksual oleh Teman Kampus, Pihak BEM Laporkan ke Rektorat, saat itu korban bersama pelaku berinisial AJ menghadiri kegiatan kampus di sebuah gedung dekat Lapangan Lumintang, Denpasar.

Keduanya kemudian berangkat bersama ke tempat acara hingga acara itu berakhir sekitar pukul 22.00 Wita.

Korban kemudian minta untuk diantarkan pulang.

Namun pelaku mengulur waktu dan beralasan masih menyelesaikan suatu pekerjaan di acara tersebut.

Kemudian pada Sabtu dini hari, pelaku mengeluh kelelahan kepada korban.

Ia kemudian mengajak korban untuk istirahat di rumahnya, namun korban menolak.

Baca juga: Mahasiswi Universitas Udayana Menjadi Korban Pelecehan oleh Salah Satu Anggota BEM Fakultas

Korban kemudian menawarkan diri untuk memboncengkan pelaku.

Usai keduanya dalam perjalanan pulang, pelaku mulai melakukan pelecehan dengan meraba dan memegang bagian-bagian vital korban dari belakang.

Korban ketakutan dan memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Bahkan sempat berpikir menabrakkan diri ke trotoar.

Aksi pelecehan itu dilakukan berulang-ulang ketika jalanan sepi. Namun ketika jalanan ramai, pelaku menjauh.

"Pelaku ketika ramai biasa. Ketika sepi menggerakkan tangannya lagi," kata dia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved