Berita Bali
Waspada Banjir Rob di Pesisir Kuta hingga Jembrana, 102 Kali Gempa di Bali Nusra
BMKG mencatat sebanyak 102 kali gempa terjadi dalam dua hari terakhir di wilayah Bali dan Nusa Tenggara
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 102 kali gempa terjadi dalam dua hari terakhir di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Jumat 17 Desember 2021 dan Sabtu 18 Desember 2021.
Hal itu dikatakan Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Dwi Hartanto kepada Tribun Bali, Sabtu.
"Resume Kegiatan Posko Nataru 2021/2022 tanggal 17-18 Desember 2021 jumlah gempabumi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 102 kali, jumlah gempabumi di Bali sebanyak 3 kali dan jumlah gempabumi dirasakan sebanyak 2 kali," paparnya.
Disinggung terkait seratusan gempa yang terjadi dalam dua hari ini, Dwi menyebut gempa tersebut didominasi gempa susulan di wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Waspada Banjir Rob di Pesisir Bali 18-22 Desember 2021
"Memang di dominasi gempa susulan di Flores," kata dia.
Sedangkan jumlah dua gempa yang dirasakan ialah dua gempabumi di Karangasem, yang terjadi, Sabtu 18 Desember 2021.
Dia menjelaskan, dua gempa tektonik manitudo 3,2 dirasakan di Karangasem, Sabtu pukul 06.59.55 Wita dan pukul 07.56 Wita.
Hasil analisa BMKG menunjukkan, gempa pertama berkekuatan M=3,2.
Episenter terletak pada koordinat 8,29° LS; 115,65° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 15 km timur laut Karangasem, pada kedalaman 10 km.
Gempa kedua terjadi pada pukul 07.56.53 Wita berkekuatan M=3,2.
Episenter terletak pada koordinat 8,29° LS; 115,62° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 12 km timur laut Karangasem, Bali pada kedalaman 14 km.
Jenis dan mekanisme gempa, kata Dwi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
"Dampak gempabumi pertama berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem meliputi Abang, Bebandem, Selat dan Kubu II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ujarnya.
Gempa kedua dirasakan di wilayah Abang-Karangasem II MMI dengan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.