Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

TERKINI Subang: Berikut Alasan Polisi Belum Ungkap Pelaku, Hingga Kado Manis dari Danu untuk Amalia

Berikut Alasan Polisi Belum Ungkap Pelaku, Hingga Kado Manis dari Danu untuk Amalia.

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Noviana Windri
Kolase tangkapan layar
Korban Amalia Mustika Ratu dan saksi kunci Muhammad Ramdanu alias Danu.  

TRIBUN-BALI.COM, SUBANG – Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang hingga kini belum menemukan titik terang.

Memasuki hari ke-125 kasus yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) belum kunjung terungkap.

Bahkan, sebelumnya, Kapolda Jabar, Irjen Suntana berjanji akan segera mengungkapkan nama-nama pelaku Kasus Subang dalam waktu dekat.

Namun, hal tersebut pun tak kunjung terselesaikan, sehingga membuat asumsi liar dari masyarakat bermunculan.

Dilansir Tribun-Bali.com dari Surya.co.id pada Senin, 20 Desember 2021 dalam artikel berjudul Penyebab Polisi Belum Rilis Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ini Curhat Yoris dan Dicky, Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto mengungkap dua penyebab utama belum terungkapnya pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Baca juga: Simak Cara Melindungi Anak dan Keluarga Dari Omicron

Baca juga: Tabrak Sejoli hingga Tewas, Trio Kekar Diduga Buang Jasad Korban di Sungai, Masih Bebas Berkeliaran

 Benny yang sejak awal kasus ini langsung menanyakan ke penyidik dan tim labfor mengungkap, saksi kasus ini sangat minim.

"CCTV sudah dibuka tapi belum bisa mengungkap identitas karena jaraknya agak jauh dan kabur," ungkap Benny Mamoto dikutip dari tayangan Seputar iNews Siang pada Rabu, 15 Desember 2021.

Selain minimnya saksi, kondisi TKP juga menyulitkan penyidik.

"Ditemukan 50 lebih DNA di TKP," terang Benny.

Mengenai kondisi TKP ini juga pernah dikeluhkan ahli forensik Mabes Polri Dr dr Sumy Hastry Purwanti.

Dr Hastry menerangkan proses identifikasi di kasus Subang ini berbeda dengan kasus lainnya.

Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG: Tangis Pacar Amalia Pecah di Kesunyian Makam, Ini yang Dia Rasakan saat Berdoa

Kalau pada kasus biasa tim forensik bisa cepat mengidentifikasi karena ada data pembanding keluarga.

Sementara di kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini, sudah ada puluhan DNA yang didapat dari lokasi dan sekitarnya.

Hanya saja, puluhan DNA ini perlu dicocokkan dengan properti atau barang bukti lain di tempat kejadian perkara (TKP).

"Kalau darah bisa 3 hari. kalau benda mati, misalnya darah di baju itu lama. Sidik jadi di rokok, kursi, pintu itu butuh waktu lama. Itu bisa kuat DNA nya," katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved