Berita Gianyar

Jumlah Pengedar Narkoba Meningkat, Kepala BNNK Gianyar: Dampak Kehilangan Pekerjaan

Dimana serapan anggaran BNNK Gianyar saat ini sudah mencapai 95 persen lebih dari pagu anggaran Rp 1,9 miliar.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Kepala BNNK Gianyar, AKBP I Gusti Agung Alit Adnyana. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gianyar, Bali menggelar rilis akhir tahun 2021, Rabu 22 Desember 2021.

Dimana serapan anggaran BNNK Gianyar saat ini sudah mencapai 95 persen lebih dari pagu anggaran Rp 1,9 miliar.

Selama setahun ini, BNNK Gianyar berhasil menuntaskan tiga perkara penyalahgunaan narkotika, dari total target sebelumnya hanya dua perkara.

Diketahui, selama setahun ini, jumlah pengedar narkotika mengalami peningkatan.

Baca juga: Pesan Sabu Via Instagram, Mantan Sopir Ditangkap BNNK Gianyar

Namun BNNK Gianyar tidak merinci jumlah kenaikan tersebut.

Hanya saja, BNN Gianyar mengkonfirmasi, naiknya jumlah pengedar dikarenakan krisis ekonomi dampak covid-19.

"Banyak yang jadi pengedar karena  kehilangan penghasilan atau pekerjaan dampak pandemi covid-19," ujar Kepala BNNK Gianyar,  AKBP I Gusti Agung Alit Adnyana.

Meskipun demikian, pihak BNNK Gianyar selama setahun ini berhasil menangani tiga perkara. Dari dua target perkara.

Dimana dari tiga kasus ini, mereka berhasil mengamankan barang bukti berupa empat gram sabu dan 46,99 gram ganja.

Alit Adnyana mengatakan, gerakan BNN, sangat tergantung anggaran. Dimana di tahun 2021 ini, pagu anggaran BNNK Gianyar sebesar Rp 1,9 miliar lebih. Terdiri dari belanja barang, pegawai dan kegiatan pengungkapan kasus.

"Realisasi yang kita mampu serap Rp 1,8 miliar lebih atau 95 persen lebih, per 20 Desember," ujarnya.

"Tahun ini ada 3 pengungkapan. Awalnya targetnya hanya dua berkas perkara. Tapi kita mampu 3 perkara. Ini menjadi keberhasilan kita dalam mengungkapkan penyalahgunaan narkotika," imbuhnya.

Alit Adnyana mengatakan, selain terjadi peningkatan pengedar narkotika. Tahun ini juga pihaknya mengungkapkan adanya modus operasi baru.

Dimana pengedar narkotika saat ini telah mulai memanfaatkan transaksi online, dan pengantaran paket narkotika menggunakan jasa pengiriman.

Baca juga: Tak Sanggup Beli Narkotika, Sejumlah Pecandu Minta Direhab BNNK Gianyar

"Modus ini sangat sulit dilacak. Karena, begitu barang dikirim, pengirim sudah tidak bisa dideteksi lagi.

Kami berhasil mengungkap modus baru ini berkat kerjasama  perusahaan jasa pengiriman barang," ungkapnya.

Dia mengungkapkan, di tahun 2021 ini, banyak penyalah guna narkotika yang meminta untuk direhabilitasi.

Alasannya, mereka tidak memiliki biaya lagi membeli barang haram tersebut.

Terakhir, pihak BNNK Gianyar kedatangan dua orang penyalahguna.

Namun dikarenakan ketergantungannya relatif keras akan barang tersebut, sehingga rehabilitasi biasanya tidak akan berhasil.

"Kami kirim yang bersangkutan ke RSJ Bali, karena rehabilitasi biasa tidak akan berdampak. Sebab ketergantungannya sudah sangat fatal," tandasnya.

Selain pemberantasan, BNNK Gianyar sepanjang tahun 2021 ini juga melakukan berbagai program pencegahan.

Mulai dari membentuk desa bersinar atau desa bersih narkoba. Tahun ini baru ada dua desa, yakni Desa Sidan dan Desa Medahan.

"Tahun depan, kita akan menambah 2 desa lagi," ujarnya.

Baca juga: Peringati Hari Ibu, Polwan Polres Gianyar Bagi-bagi Masker dan Bunga

Selain itu, juga ada kampus bersinar. Calon pengantis (catin) bersinar. Dimana setiap calon pengantin akan ditest urine terlebih dahulu sebelum pernikahan berlangsung. Dimana catin bersinar ini telah berlaku di Desa Bukian, Kecamatan Payangan.

Dan, program lainnya yang melibatkan semua unsur masyarakat. Baik anak-anak, remaja dan desa adat.

"Mudah-mudahan ke depan kita bisa lebih baik lagi," harapnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved