Berita Gianyar

Jalan di Peliatan Kerap Makan Korban, Ini Jawaban Bupati Gianyar

Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali telah mengubah jalan di simpang empat Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Jalan Raya Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali dibuatkan pedestarian untuk memperlambat laju kendaraan guna menekan angka laka lantas. Foto diambil, Senin 27 Desember 2021 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali telah mengubah jalan di simpang empat Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.

Awalnya jalan tersebut mulus dengan hotmix, dan saat ini kawasan tersebut dibuatkan pedestarian dengan bahan batu alam, sehingga konturnya meninggi.

Kondisi tersebut pun banyak dikeluhkan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.

Sebab kerap ada pengendara motor yang kecelakaan di sana. 

Baca juga: Gianyar Persiapkan Mall untuk Milenial di Tahun 2022. Bupati Mahayastra: Tidak Pakai APBD

Menyikapi keluhan pengguna jalan, Bupati Gianyar, Made Mahayastra mengatakan, tujuan dari dibuatnya pedestarian tersebut justru untuk mengindari laka lantas.

Sebab dengan jalan dinaikkan seperti itu, kata dia, akan memelankan laju kendaraan, sehingga dapat menghindari kecelakaan. 

"Pedestrian ini  dengan karakter jalan bebatuan, tentunya dimaksudkan agar pengguna jalan pelan-pelan.  Ini kok malah tetap tancap gas, ya fatal akibatnya," ucapnya. 

Baca juga: Awasi Prokes, Satpol PP Gianyar Temukan Pengguna Masker Usang, Watha: Langsung Kita Ganti

Ia menjelaskan, pedestarian tersebut dibuat, karena persimpangan tersebut menjadi pusat keramaian.

Baik pengguna jalan dari segala arah, juga pejalan kaki masyarakat yang ke Pasar Peliatan.

Karena itulah, pihaknya membangun pedestrian untuk meminimalisasi potensi kecelakaan.

Apalagi di wilayah tersebut kerap menjadi tempat upacara yadnya dan kegiatan lainnya.

"Jadi kalau dimanfaatkan dengan baik, jalan itu bukan pemicu kecelakaan, malah mengurangi kecelakaan," tandasnya.

Baca juga: Taufiq Akan Dilatih Eks Persegi Gianyar di Persik Kediri, Mengaku Cepat Adaptasi

Lebih lanjut dikatakannya, pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan di wilayah tersebut, diduga ngebut atau menerobos tanpa memperhatikan situasi dan kondisi di areal setempat.

Jika memang berkendara penuh konsentrasi, kata dia, dipastikan tidak akan terjadi kecelakaan.

Sebab, dari selatan di simpang Banjar Kalah dan di utara di simpang Patung Arjuna sudah ada tanda proyek. 

"Ini kan proyek masih berjalan. Kalau main terobos dan kurang hati-hati, ya berisiko kecelakaan."

" Jangan salahkan proyeknya, nanti kalau sudah selesai semua pengguna jalan wajib memperlambat laju kendaraan sesuai tanda yang ada," ujarnya. (*)

Berita lainnya di Berita Gianyar

 
 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved