Piala AFF 2020
Sindiran Pedas Alexander Polking ke Timnas Indonesia Jelang Final Piala AFF 2021, Sebut Begini
Psywar atau perang kata-kata dilontarkan pelatih Timnas Thailand, Alexandre Polking, kepada Timnas Indonesia jelang Final Piala AFF 2021
TRIBUN-BALI.COM – Psywar atau perang kata-kata dilontarkan pelatih Timnas Thailand, Alexandre Polking, kepada Timnas Indonesia jelang Final Piala AFF 2021, Minggu 26 Desember 2021.
Thailand memastikan langkahnya ke laga puncak Final Piala AFF 2021 usai menundukkan Vietnam dengan agregat 2-0 di Stadion National, Singapura.
Pada laga partai puncak di Final Piala AFF 2021 Indonesia vs Thailand leg 1 pada Rabu 29 Desember 2021 diprediksi akan berlangsung seru.
Sementara Alfeandra Dewangga dkk punya kans untuk meraih trofi Piala AFF edisi 2021 usai mengalahkan Singapura dengan agregat 5-3.
Baca juga: Kata Gelandang Bertahan Timnas Thailand Soal Timnas Indonesia di Final Leg 1 Piala AFF 2020
Baca juga: Ini PR Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Jelang Final Leg 1 Piala AFF 2020 Lawan Thailand

Sindiran sekaligus perang urat saraf (psywar) dilemparkan Polking pasca-laga Thailand vs Vietnam.
Sang juru taktik Gajah Perang ini menyebut bahwa timnya memiliki kemampuan untuk bertahan dengan rapi.
"Parkis bus" adalah penggambaran yang tepat untuk taktikal tersebut.
Maklum, pada lag kedua, Teerasil Dangda cs dipaksa bermain bertahan oleh Vietnam.
Langkah tersebut juga pernah dilakukan skuat besutan Shin Tae-yong saat menahan imbang Vietnam di fase grup B beberapa waktu lalu.
"Para pemain saya telah menunjukkan bahwa mereka adalah ahli pertahanan (parkir bus)," buka Polking, dikutip dari Zing News.
Pelatih berusia 45 tahun ini mengungkapkan bahwa permainan gaya parkir bus bukanlah menjadi identitas permainannya.

"Biasanya saya masih suka bermain menyerang. Beberapa orang mengatakan bahwa kami tidak tahu bagaimana cara bertahan atau hanya menyerang."
"Tapi hari ini, kami menunjukkan bahwa kami dapat melakukan keduanya dengan baik," tambah Polking.
Statement yang dilemparkan oleh sang juru taktik ini bak menjadi sindiran kepada Timnas Indonesia, di mana mereka memang cenderung bermain lebih defensif ketika bersua dengan tim yang lebih kuat.
Sedangkan psywar ditujukan untuk membuktikan bahwa Thailand tak hanya jago untuk urusan menyerang, namun juga solid ketika bertahan.
"Sebelum turnamen kami hanya memiliki sekitar 6-7 hari untuk berlatih bersama. Jika kami memiliki lebih banyak waktu, kami bahkan dapat melakukannya. bermain lebih baik. Tetapi dua semifinal terakhir juga sangat bagus."