Berita Bali
Soal RS Internasional, Ketua Komisi II DPRD Bali Sebut Jadi Sumber PAD dan Serap Tenaga Kerja Lokal
Politikus Golkar yang juga Ketua Komisi II DPRD Bali, Ida Gde Komang Kresna Budi justru mendukung dan menyambut baik proyek tersebut.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Fraksi Golkar DPRD Bali terbelah soal megaproyek pembangunan rumah sakit internasional di Bali.
Usai sebelumnya, Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, Wayan Rawan Atmaja mengkritisi dan meminta pemerintah pusat lebih memperhatikan dan meningkatkan sarana kesehatan yang sudah ada seperti RSUP Sanglah dan RS Bali Mandara.
Politikus Golkar yang juga Ketua Komisi II DPRD Bali, Ida Gde Komang Kresna Budi justru mendukung dan menyambut baik proyek tersebut.
Ia mengatakan bahwa dengan pembangunan rumah sakit internasional itu justru menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru.
Baca juga: Soal RS Internasional, Fraksi Golkar DPRD Bali Desak Pusat Tingkatkan Pelayanan di RS yang Sudah Ada
Selain itu, pembangunan RS Internasional tersebut juga diharapkan mampu menjadikan Bali sebagai salah satu daerah baru tujuan wisata pengobatan dunia.
“Itu adalah suatu tindakan yang sangat bagus kedepannya. Kesehatan itu merupakan salah satu dari pada tujuan wisata.
Sama seperti Singapore maupun Malaysia, wisawatan kesehatan banyak ke sana,” terangnya saat dikonfirmasi, Rabu 29 Desember 2021.
Ketua DPD II Golkar Buleleng ini bahkan menyebut bahwa para pemimpin Bali sejak dulu sudah memimpikan berdirinya rumah sakit internasional.
Sebab asuransi kesehatan bagi wisatawan asing kedepannya bisa nyambung dengan adanya RS tersebut.
“Bali sebagai destinasi wisata dari dulu seharusnya sudah punya. Pemimpin-pemimpin Bali dari dulu sebenarnya pengen ada RS internasional. Kedepan asuransi kesehatan kan juga bisa nyambung, setiap wisatawan dapat diasuransikan kesehatannya selama berlibur ke Bali,” kata Kresna Budi.
Bahkan, dirinya menyebut berdirinya RS Internasional mampu meningkatkan perekonomian Bali.
Ia beralasan bahwa nantinya jika telah beroperasi rumah sakit tersebut akan banyak menyerap tenaga kerja masyarakat lokal sesuai bidang keahlian yang diperlukan.
“Luar biasa ini bisa meningkatkan ekonomi kedepan, kami mendukung hal yang dilakukan oleh pak gubernur dan presiden,” tandasnya.
Terkait dengan lokasi yang berdekatan dengan RSBM sendiri, Kresna Budi mengaku bahwa antar kedua rumah sakit tersebut memiliki pangsa pasar yang berbeda.
Baca juga: Jokowi Groundbreaking RS Internasional Bali, Walikota Denpasar:Dukung Layanan Kesehatan & Pariwisata
Sehingga, menurutnya tidak akan menganggu RSBM yang sudah terlebih dahulu ada.
“Endak, itu pangsa pasarnya beda. Kalau RS Bali Mandara dialokasikan untuk rakyat Bali. Ini kan RS Internasional untuk wisatawan atau untuk yang mampu,” tegas Kresna Budi. (*)
Artikel lainnya di Berita Bali