Berita Bali
Kariyasa Adnyana Sebut RS Internasional Ide Bagus untuk Tingkatkan Pendapatan Negara
Menurutnya, saat ini Bali yang sedang berpariwisata Bali menjadi tumpuan Bali. Meskipun saat ini masih dalam kondisi yang anjlok pasca adanya Pandemi
Penulis: Ragil Armando | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Anggota Komisi IX DPR RI, Ketut Kariyasa Adnyana menyambut baik kebijakan pemerintah pusat yang membangun rumah sakit internasional di Sanur.
Menurut dia, dengan adanya rumah sakit di Bali tersebut, diharapkan mampu menjadikan Bali sebagai salah satu daerah pusat kesehatan di Asia-Pasifik menyaingi Singapura, Korea Selatan, Malaysia, Tiongkok, Jepang, atau Australia.
Menurutnya, saat ini Bali yang sedang berpariwisata Bali menjadi tumpuan Bali. Meskipun saat ini masih dalam kondisi yang anjlok pasca adanya Pandemi Covid-19.
Apalagi, berbalik arah untuk kembali ke sektor pertanian, menurut Kariyasa sudah tidak dimungkinkan.
Pasalnya, lahan pertanian di Bali, khususnya Bali Selatan sudah habis akibat massifnya alih fungsi lahan.
Baca juga: SOSOK Askara, Mantan Suami Nindy Ayunda yang Kini Dilaporkan Selingkuh dengan Menantu Jenderal
Baca juga: Buat Kegiatan Vaksinasi Anak Lebih Menarik, Kapolsek Beri Buku dan Mie Instan
Baca juga: Buang Platje, Bali United Kini Hanya Punya Tiga Pemain Asing Lawan Persebaya, Privat Mbarga Absen
"Kita tidak bisa lepas dari pariwisata, kita tidak bisa mengembalikan sektor pertanian di Denpasar karena lahan sudab habis, kita harus jujur mengakui, pariwisata masih menjadi tumpuan ekonomi masyarakat Bali," ujarnya, Jumat 31 Desember 2021.
Oleh karenanya, kebijakan Kementrian BUMN yang berinisiatif membangun RS Internasional di Bali akan membawa angin segar bagi Bali kedepannya.
Terkait pembangunan RS Internasional di Sanur Bali, dirinya menilai sudah matang serta dibarengi dengan hasil kajian cerdas dari Walikota Denpasar. Contohnya saja, Sanur yang merupakan daerah wisata unggulan di Kota Denpasar.
Tentunya, apabila sudah beroperasi nantinya, wisatawan tak hanya berwisata saja, melainkan juga berobat.
Tak hanya Indonesia, negara-negara lainnya saat ini juga telah mengembangkan potensi dan sumber-sumber lainnya.
Disamping itu, dipilihnya Bali sebagai lokasi pembangunan RS Internasional lantaran Bali sudah dikenal oleh dunia.
Sehingga perlu di dukung penyediaan SDM yang berkualitas. Kedepan, Bali bisa mencontoh Korea Selatan yang mampu memadukan paket wisata dengan perawatan kecantikan.
“Paket wisata baru sudah dibangun di Korea dan juga Singapura, Indonesia memilih Bali dan ini akan membawa dampak ekonomi bagi Bali disamping sudah dikenal sebagai daerah pariwisata budaya selama ini. Peluang lapangan pekerjaan juga semakin banyak yang bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan ekonomi Bali,” tandasnya.
Terhadap RS lainnya yang ada di Bali seperti RSUP Sanglah, politisi PDIP asal Buleleng ini menyatakan bahwa RSUP Sanglah sudah banyak mendapat perhatian dari Pemerintah.
Baik untuk pembangunan fisik maupun peralatan kesehatan guna mendukung pelayanan masyarakat yang berobat ke RS Sanglah.
Baca juga: Lagi Menjadi Wakil Indonesia di Kompetisi Asia,Teco Pasang Target Lolos Grup di AFC 2022
Baca juga: Malam Pergantian Tahun Baru 2022, Kawasan Kuta Badung Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang
Baca juga: Awal Mula 1 Januari Diperingati Sebagai Tahun Baru, Ada Kaitan dengan Janus, Dewa Berwajah 2
Kariyasa berharap, dengan dibangunnya RS Internasional di Bali, masyarakat nantinya tak perlu jauh-jauh lagi ke luar negeri untuk berobat.
Pihaknya tak memungkiri jika peralatan di RS luar negeri lebih canggih dan memadai.
Untuk itu, RS Internasional di Bali akan mampu melakukan hal yang sama.
“Kalau di Bali sudan ada, kita juga bisa mendatangkan wisatawan yang berkelas datang ke Bali selain berobat juga berwisata dan dipastikan lama tinggalnya di Bali akan menguntungkan buat Bali,” tutupnya. (gil)