Berita Buleleng
RTH Bung Karno di Buleleng Dikunjungi Ratusan Orang Per Hari, Adiana: Puncak Kunjungan Sore & Malam
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno, yang terletak di Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali kini menjadi destinasi wisata bagi masyarakat
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Setelah resmi dibuka untuk umum pada tanggal 19 Desember lalu, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno, yang terletak di Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali kini menjadi destinasi wisata bagi masyarakat.
Masyarakat sangat antusias mengunjungi RTH tersebut, hingga jumlah kunjungan per harinya mencapai ratusan orang.
Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Made Adiana mengatakan, rata-rata RTH Bung Karno dikunjungi hingga sekitar 700 orang setiap harinya.
Pengunjung rata-rata berfoto di depan dua patung yang menjadi ikon dari RTH tersebut.
Baca juga: RTH Bung Karno Diserahterimakan, Dua Event Ditargetkan Akan Diselenggarakan Setiap Bulannya
Yakni patung Bung Karno berbahan dasar logam serta patung singa ambara raja.
Selain itu, pengunjung juga menikmati air mancur menari yang dilengkapi dengan lampu warna-warni.
"Kurang lebih RTH Bung Karno ini memang dikunjungi sekitar 600 hingga 700 orang per harinya. Puncak kunjungan memang saat sore dan malam hari," ucap pria yang juga sebagai Pelaksana Tugas dan Fungsi Penataan dan Pengelolaan RTH di Kawasan Perkotaan Singaraja.
Dengan tingginya jumlah pengunjung, pegamanan dan pemeliharaan di RTH seluas dua hektar ini,kata Made Adiana, juga diperketat.
Pihaknya mengerahkan sebanyak 40 orang, yang terdiri dari tenaga pertamanan, bersih-bersih, dan keamanan.
Puluhan petugas itu bekerja dalam tiga shift, yakni pagi, siang dan sore.
"Tugas dan fungsinya ialah menjaga keamanan serta merawat taman yang ada di sekitarnya. Selain itu, kami juga berharap masyarakat ikut serta dalam merawat dan menjaga kebersihan kawasan RTH Bung Karno itu," ucapnya.
Baca juga: Biaya Operasional RTH Bung Karno di Buleleng Capai Rp 2,1 Miliar per Tahun
Disinggung terkait izin untuk menyelenggarakan kegiatan di RTH Bung Karno, Made Adiana mengaku, pihaknya masih dalam tahap penyempurnaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP), yang mengatur jika masyarakat atau pihak ketiga nantinya yang ingin mengadakan pertunjukan atau pagelaran seni di RTH tersebut.
"Jadi kami masih dalam menyiapkan SOP-nya, mudah-mudahan dapat memberikan informasi tentang alur dan prosedur dalam pengajuan penggunaan RTH ini, baik untuk menampilkan kreasi kesenian, atau pergelaran seni lainnya. Nanti akan kami rancang bersinergisitas dengan Dinas Kebudayaan," tutupnya. (*)
Kumpulan Artikel Buleleng