Berita Bali

Anggara Kasih Tambir Bertepatan Kajeng Kliwon, Lakukan Hal Ini

Selasa 4 Januari 2021, umat Hindu khususnya di Bali merayakan dua hari raya sekaligus, Anggara Kasih Tambir bertepatan Kajeng Kliwon, lakukan hal ini

Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi sembahyang. Selasa 4 Januari 2021, umat Hindu khususnya di Bali merayakan dua hari raya sekaligus, Anggara Kasih Tambir bertepatan Kajeng Kliwon, lakukan hal ini. 

Ini berarti saat Pancawara Kliwon, merupakan payogan atau beryoganya Bhatara Siwa.

Pada saat ini sepatutnya melakukan pensucian dengan mempersembahkan wangi-wangian bertempat di merajan, dan di atas tempat tidur.

Sedangkan di halaman rumah, halaman merajan dan pintu keluar masuk pekarangan rumah.

Patut juga mempersembahkan segehan kepel dua kepel menjadi satu tanding, dan setiap tempat tersebut, disuguhkan tiga tanding yaitu: 

Di halaman merajan, kepada Sang Bhuta Bhucari.

Di pintu keluar masuk, kepada Sang Durgha Bhucari.

Dan untuk di halaman rumah, kepada Sang Kala Bhucari.

Maksud persembahan berupa labaan setiap Kliwon ini untuk menjaga agar pekarangan serta keluarga semuanya mendapat perlindungan dan menjadi sempurna.

Sementara untuk Kajeng Kliwon juga disebutkan:

Kadi ring keliyon nemu atutan kewala tambehane sega warna limang warna, dadi awadah, ring dengen juga genahing caru ika, ika sanding lawang ring luur, aturane canang lenga wangi burat wangi, canang gantal, astawakna ring Durga Dewem, ne ring sor, ring Durga Bucari, Kala Bucari buta Bucari, palania ayu paripurna sira aumah, yania tan asiti mangkana I Buta Bucari, aminta nugeraha ring Bhatari Durga Dewem, mangerubadin sang maumah, angadakakan desti, aneluh anaranjana, mangawe gering sasab merana, apasang pengalah, pamunah ring sang maumah, muang sarwa Dewa kabeh, wineh kinia katadah da waduanira Sang Hyang Kala, nguniweh sewaduanire Dewi Durga, tuhunia mangkana, ayua sira alpa ring wuwus manai.

Baca juga: Kajeng Kliwon, Ini Persembahan yang Dihaturkan Agar Tak Diganggu Bhuta Bucari

Sementara itu pada hari raya Kajeng Kliwon, untuk upakaranya sama seperti pada hari Kliwon, hanya tambahannnya yaitu segehan lima warna lima tanding. 

Pada samping kori sebelah atasnya dipersembahkan canang wangi-wangi, burat wangi, canang yasa, dan yang dipuja ialah Hyang Durga Dewi.

Yang disuguhkan di bawahnya untuk Sang Durga Bhucari, Kala Bhucari, Bhuta Bhucari, dengan tujuan berkenan memberikan keselamatan kepada penghuni rumah. 

Jika tidak melakukan hal itu, maka Sang Kala Tiga Bhucari akan memohon penugrahan kepada Bhatara Durga Dewi, untuk mengganggu penghuni rumah.

Dengan jalan mengadakan gering atau penyakit dan mengundang kekuatan black magic, segala merana, mengadakan pemalsuan, yang merajalela di rumah, yang mana mengakibatkan perginya para Dewata semuanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved