Berita Denpasar
Selama Pandemi Sebanyak 702 Perawat di Indonesia Meninggal Akibat Covid-19 & di Bali 5 Orang
Tenaga kesehatan salah satunya perawat yang juga turut menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tenaga kesehatan salah satunya perawat yang juga turut menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 tentunya tidak mudah untuk menjalani tugasnya.
Intensitas pertemuan perawat dengan pasien bisa dikatakan hampir setiap hari di ruang perawatan.
Hal tersebut tentunya tidak memungkinkan jika perawat termasuk profesi yang sangat rawan terpapar Covid-19.
Baca juga: Semua Wilayah di Kecamatan Denpasar Timur Nol Kasus Aktif Positif Covid-19 Pada 9 Januari 2022
Baca juga: Daftar Makanan yang Baik Dikonsumsi Jika Tertular Omicron, Salah Satunya Yogurt
Ketika diwawancarai, Ketua Umum DPP PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Dr. Hanif Fadhillah, S.Kp., M.Kep., MH., mengatakan sebanyak 702 perawat di Indonesia meninggal akibat Covid-19 ketika masih bertugas di fasilitas kesehatan tempatnya bekerja.
"Jumlah Nasional itu 702 orang perawat (yang meninggal karena Covid-19). Yang terbanyak di Jawa Timur yakni 264 orang. Sisanya terdistribusi dari semua Provinsi. Sementara khusus Bali 5 orang," jelasnya pada, Minggu, 9 Januari 2022.
Pihaknya pun sudah mengeluarkan Surat Edaran, yakni activity alert untuk para perawat yang isinya adalah meningkatkan kewaspadaan untuk para perawat pada saat bertugas, tidak lalai dalam langkah menerapkan standar-standar pencegahan termasuk menggunakan alat-alat dan fasilitas sesuai standar.
Baca juga: Kementerian PANRB Terbitkan Aturan Kerja Terbaru ASN: Jika Ada Klaster Covid-19, Kantor Tutup 5 Hari
Baca juga: Daftar Makanan yang Baik Dikonsumsi Jika Tertular Omicron, Salah Satunya Yogurt
Baca juga: DPW PPNI Bali Adakan Musyawarah Wilayah ke-10, Harapkan Perawat Dapat Terapkan Praktek Tradisional
"Misalnya pada Rumah Sakit diupayakan menggunakan masker paling tidak KN95. Walaupun sulit mungkin mendapatkannya seperti di Puskesmas dia harus menggunakan masker bedah bukan masker kain kalau bisa di double yang ketiga tetap menjaga kesehatan diri, istirahat dengan makan yang cukup dan keempat tetap menjadi motivator dan inisator untuk menggerakkan lingkungan sekitar untuk hidup sehat," tambahnya.
Sementara ketika disinggung mengenai insentif untuk perawat selama pandemi Covid-19, Hanif mengatakan untuk Bali sejauh ini belum ada masalah terkait insentif untuk perawat.
Baca juga: Daftar Makanan yang Baik Dikonsumsi Jika Tertular Omicron, Salah Satunya Yogurt
Baca juga: DPW PPNI Bali Adakan Musyawarah Wilayah ke-10, Harapkan Perawat Dapat Terapkan Praktek Tradisional
"Kalau secara Nasional saya tidak melihat Bali itu mempunyai masalah dalam konteks insentif ya. Hanya ada di 10 Kabupaten atau Kota tapi diluar Bali yang tidak terbayarkan bahkan tidak dianggarkan oleh APBD nya tapi sejauh ini tidak ada masalah yang saya lihat di Bali," tutupnya.
(*)