Berita Bali
Belum Ada Penerbangan Internasional ke Bali, Menparekraf: Wisman Masih Melihat Covid-19 Lebih Lanjut
Menparekraf Sandiaga menambahkan saat ini pemerintah Indonesia juga masih memberlakukan peraturan ketat bagi WNA yang masuk.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, JAKARTA - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sejak Oktober 2021 dibuka untuk penerbangan internasional, namun belum ada satupun penerbangan komersial dari luar negeri ke Bali hingga sekarang.
Hal tersebut dimaklumi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengingat munculnya varian Omicron.
"Sampai saat ini untuk penerbangan komersial langsung dari luar negeri ke Bali masih belum tercatat. Hal ini dapat kita maklumi karena kondisi pandemi COVID-19, khususnya varian Omicron yang melanda sejumlah negara," ujar Menparekraf Sandiaga Uno, Senin (10 Januari 2022) di Jakarta dalam kegiatan konferensi pers mingguan.
Menparekraf Sandiaga menambahkan saat ini pemerintah Indonesia juga masih memberlakukan peraturan ketat bagi WNA yang masuk.
Baca juga: Libur Nataru Berakhir, Menparekraf Beri Empat Catatan Evaluasi Penerapan Protokol Kesehatan
Sehingga banyak wisatawan mancanegara yang masih melihat kondisi lebih lanjut.
"Namun yang pasti, kami terus berkoordinasi dengan industri di negara pasar dan minat dari mereka untuk datang ke Bali sudah tinggi," ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.
Minat wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia terutama Bali juga semakin meningkat.
"Data yang kami olah dari Sprinkl dan Social Analytic sepanjang bulan November 2021 menunjukkan persepsi pasar terhadap pariwisata Indonesia meningkat positif," jelasnya.
Seperti sentiment index dari Jerman yang mencapai 93 persen, China 90 persen, UEA 89 persen, Korea Selatam 77 persen dan lainnya.
Hal ini berkorelasi dengan minat kunjungan wisatawan dari negara-negara pasar ke Indonesia.
Secara keseluruhan selama Desember 2021 kasus konfirmasi Omicron sebanyak 136 orang, sementara pada tahun 2022 hingga 8 Januari sebanyak 278 orang.
Dari 414 orang, sebanyak 31 orang dengan kasus transmisi lokal.
Sisanya merupakan pelaku perjalanan luar negeri.
Selain itu, kebanyakan dari yang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap.
Baca juga: Wisatawan Terpapar Omicron Usai Berlibur di Bali, Menparekraf: Langsung Kami Tangani