Human Interest Story
Nasib IRON MAN Bali, Dulu Terkenal dengan Tangan Robot dan Banjir Pujian, Kini Geluti Profesi Baru
Masih ingatkah dengan Iron Man Bali yang ramai diberitakan Tahun 2016 lalu? Pria yang dijuluki Iron Man Bali, tak lain adalah Wayan Sumardana alias Ta
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Ia berencana kembali akan menyewa lahan kering untuk penanaman porang, jagung, dan kacang - kacangan.
Baca juga: Ingat Wayan Tawan Iron Man Bali? Kini Jadi Petani Porang, Robot Tangan Buatannya Rusak Diguyur Hujan


Kehidupan seperti pepatah, bukanlah jalanan lurus bertaburan bunga. Ada lika liku di dalamnya. Demikian juga kehidupan yang dijalani Tawan atau yang dulu dijuluki Iron Man Bali.
Usaha yang dijalaninya diwarnai banyak kegagalan.
Mengutip dari artikel yang pernah tayang di Tribun Bali dengan Judul: Tak Banyak yang Tahu, Ini Secuil Kisah Perjalanan Iron Man Bali, Tawan telah mengalami beberapa kegagalan usaha sejak tamat STM Rekayasa Denpasar, Bali.
Mulai dari usaha ternak bebek, kambing, hingga membuat usaha perbaikan elektronik di sekitar kediamannya. Semuanya gulung tikar.
“Saat sekolah di Denpasar, saya malas sekali. Jadi, wajar kalau usaha saya gagal terus alias bangkrut. Tapi kegagalan itu saya jadikan pembelajaran untuk membangun keluarga,” jelas Tawan sembari tertawa, Sabtu 23 Januari 2016 silam.
Dengan raut wajah lesu, Tawan mencoba mengingat kembali perjalanan hidupnya sejak masih remaja.
Usai tamat sekolah tahun 2002, Tawan mengadu nasib sebagai buruh pembuat kandang.
Setelah memiliki modal, pria tiga anak ini beralih profesi menjadi peternak bebek dan kambing.
Alhasil, modal yang didapatnya dari upah sebagai tukang pembuat kandang habis karena usahanya bangkrut.
Namun, kegagalan itu tak membuatnya putus asa.
Dibayangi dengan kegagalan, Sutawan mengaku nekat.
Tahun 2005, pria kelahiran Nyuh Tebel ini menikahi Ni Nengah Sudiartini yang dikenalnya sejak duduk di bangku SMP.
Setelah menikah, lanjutnya, bersama sang istri membangun usaha elektronik. Hanya bertahan beberapa tahun, usaha elektronik itu gulung tikar.