Berita Badung
Tingkat Hunian Hotel Kini di Angka 30%, PHRI Harap Event-Event di Bali Dongkrak Kunjungan Wisatawan
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung mencatat paling banyak hunian hotel diangka 30 persen.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sampai saat ini tingkat hunian hotel di Badung masih sangat rendah.
Bahkan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung mencatat paling banyak hunian hotel di angka 30 persen.
Namun, ada pula hotel di Badung yang angka huniannya dibawah 30 persen.
Hal itu pun tentu sangat membuat miris sektor pariwisata.
Pasalnya pariwisata mengandalkan kunjungan wisatawan untuk menikmati destinasi yang ada.
Baca juga: Pastikan Tak Akan Ada Kelonggaran di Pintu Masuk, Pemprov Gelar Rakor Penguatan Screening Covid-19
Baca juga: Pemkab Badung Melalui Dinsos Serahkan Bantuan Kemensos, 5803 Keluarga Menjadi Penerima
Baca juga: Akibat Korsleting Listrik Kabel Mesin Cuci, 1 Rumah Terbakar, Suami Istri Hampir Terjebak Kebakaran
Hal itu pun dikatakan Ketua PHRI Badung, I Gusti Agung Rai Suryawijaya saat dikonfirmasi Jumat, 14 Januari 2022.
Pihaknya mengaku dengan kondisi saat ini, event yang dilaksanakan di Bali diharapkan mampu mendukung jumlah kunjungan.
"Kita harus dukung semua kegiatan yang dilaksanakan di Bali. Semoga berdampak pada tingkat kunjungan," ujar Suryawijaya.
Pihaknya mengakui tingkat hunian hotel di Bali kini sangat rendah.
Bahkan jumlah wisatawan yang datang ke Bali mencapai 9 ribu kurang perharinya.
"Kita tidak memungkiri apalagi ada varian baru. Setidaknya dengan ada kegiatan-kegiatan, Bali dilirik wisatawan. Seperti pergelaran sepak bola, mendatangkan banyak orang, event dari pemerintah pusat maupun yang lainnya," ujarnya.
Agar Bali tetap menjadi daya tarik wisata, pihaknya pun terus mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk melakukan kerja sama dengan daerah lain.
Sehingga bisa dilakukan open border antar daerah seperti Jawa Timur, Surabaya, Jogja, Bandung, Jakarta dan yang lainnya.
Begitu juga open border bisa dilakukan antar negara yakni Indonesia dengan negara yang minim resiko Covid-19.
Dengan harapan wisatawan yang datang tidak hanya domestik melainkan wisatawan mancanegara.