Imlek 2022
7 Makanan Tradisional Imlek dan Maknanya, Ada Mi Panjang Umur Hingga Buah Keberuntungan
Simbolisme keberuntungan dari makanan tradisional Imlek ini didasarkan pada pengucapan atau penampilannya.
TRIBUN-BALI.COM - Tahun Baru Imlek selalu dirayakan dengan beragam cara.
Salah satunya dengan berbagai hidangan lezat yang memiliki makna simbolis.
Sejumlah makanan bahkan dianggap sebagai keberuntungan yang diyakini membawa kebaikan pada tahun yang akan datang.
Simbolisme keberuntungan dari makanan tradisional Imlek ini didasarkan pada pengucapan atau penampilannya.
Tidak cuma hidangan itu sendiri, tetapi juga persiapan, cara menyajikan, dan cara makan yang unik.
Baca juga: Resep dan Cara Membuat Kue Keranjang Khas Imlek, Cuma Butuh Waktu 1 Jam
Baca juga: Kue Kering untuk Hidangan Imlek, Ini Resep dan Cara Membuat Nastar Gulung Keju
Dirangkum TribunTravel dari chinahighlights.com, berikut 7 makanan tradisional Imlek yang membawa keberuntungan.
1. Ikan (peningkatan kemakmuran)

Dalam bahasa China, ikan terdengar seperti 'kelebihan' atau 'keuntungan'.
Orang Tionghoa selalu ingin memiliki surplus di akhir tahun, karena mereka berpikir jika mereka telah berhasil menabung saat akhir tahun, maka mereka dapat menghasilkan lebih banyak pada tahun berikutnya.
Biasanya ikan diolah menjadi beragam hidangan saat Imlek.
Namun yang paling populer adalah ikan kukus yang dimasak dengan tambahan rempah agar tak bau amis.
2. Pangsit (kekayaan)

Dengan sejarah lebih dari 1.800 tahun, pangsit atau jiaozi adalah makanan keberuntungan klasik untuk Tahun Baru Imlek.
Jiaozi sangat populer di Tiongkok, terutama Tiongkok Utara.
Pangsit biasanya sengaja dibuat mirip perak China dengan bentuk lonjong.
Baca juga: Penampilan Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi saat Perayaan Imlek Jadi Sorotan
Konon semakin banyak pangsit yang dibuat, maka semakin banyak juga uang yang didapat pada tahun berikutnya.
3. Lumpia (kekayaan)

Lumpia atau spring roll mendapatkan namanya karena mereka dimakan secara tradisional selama Festival Musim Semi.
Lumpia merupakan hidangan Imlek yang terkenal di Tiongkok Timur, seperti Jiangxi, Jiangsu, Shanghai, Fujian, Guangzhou, Shenzhen, dan Hong Kong.
Hidangan ini berbentuk silinder dengan isian sayuran, daging, atau sesuatu yang manis.
Lumpia umumnya dimasak dengan cara digoreng hingga berwarna kuning keemasan, sehingga kerap dianggap seperti emas batangan.
4. Kue keranjang (pendapatan atau posisi yang lebih tinggi)

Dalam bahasa China, kue beras ketan terdengar seperti 'semakin tinggi dari tahun ke tahun.'
Maknanya, semakin tinggi posisi, semakin makmur bisnis, maka semakin tinggi peningkatan dalam kehidupan.
Bahan utama niangao adalah ketan, gula, chestnut, kurma China, dan daun teratai.
5. Bola nasi manis (kebersamaan keluarga)
Bola nasi manis atau tangyuan adalah makanan utama yang kerap disajikan saat Festival Lentera Tiongkok.
Namun di Tiongkok Selatan, orang memakannya selama Festival Musim Semi.
Pengucapan dan bentuk bulat tangyuan dikaitkan dengan reuni dan kebersamaan.
Itu sebabnya tangyuan disukai oleh orang Tionghoa saat perayaan Tahun Baru.
6. Mi panjang umur (kebahagiaan dan umur panjang)

Mi panjang umur secara mengejutkan melambangkan keinginan untuk panjang umur.
Panjangnya dan persiapannya yang tidak terputus juga merupakan simbol dari kehidupan orang yang menyantapnya.
Mi panjang umur kerap disajikan saat Imlek di Tiongkok Utara.
7. Buah keberuntungan (kepenuhan dan kekayaan)

Jeruk, jeruk keprok, dan pomelo kerap disantap saat Imlek.
Buah-buahan itu dipilih karena bentuknya yang bulat dengan warna 'emas' yang melambangkan kepenuhan dan kekayaan.
Menyediakan dan memakan jeruk saat Imlek diyakini membawa keberuntungan dan rezeki.
Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul makanan tradisional imlek dan maknanya kerap dianggap keberuntungan bagi yang menyantap