Berita Badung
Ditemukan Luka Akibat Sajam, Berikut Hasil Autopsi Jenazah WNA Inggris yang Tewas di Mumbul Badung
Namun untuk hal tersebut, dr. Alit mengatakan mengenai halusinasi pihaknya sedang mengambil bahan-bahan sampel untuk diperiksa di Laboratorium
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit, DMF. Sp.F. beberkan hasil autopsi dan pemeriksaan luar dari jenazah WNA asal Inggris yang ditemukan meninggal di Vila kawasan Mumbul, Benoa, Badung.
Pihaknya menerima jenazah korban dengan inisial HM tersebut pada, (13 Januari 2022) lalu.
Jenazah tersebut memiliki ciri-ciri berjenis kelamin aki-laki, dan berumur 48 tahun.
Jenazah HM merupakan kiriman dari Rumah Sakit Udayana yakni RS PTN.
Baca juga: WNA di Badung Dikabarkan Mengakhiri Hidup, Ditemukan Luka Sayatan, Ini Penjelasan Polresta Denpasar
"Jadi kami sudah melakukan autopsi pada hari ini jam 09.00, dari otopsi kita menemukan bahwa ada kekerasan senjata tajam (Sajam), ada dua luka iris di leher, dan ada tiga tusuk pada perut.
Satu luka tusuk pada perut itulah yng menyebabkan kematian pada korban. Karena memotong pembuluh darah yang besar, jadi soal kematiannya itu adalah karena luka Tusuk pada perutnya yang menimbulkan pendarahan," ungkapnya pada, Senin (17 Januari 2022).
Pihak kepolisian sendiri sebelumnya menduga korban sempat mengalami halusinasi.
Namun untuk hal tersebut, dr. Alit mengatakan mengenai halusinasi pihaknya sedang mengambil bahan-bahan sampel untuk diperiksa di Laboratorium.
Jadi untuk kepastiannya menunggu hasil Laboratorium terlebih dulu.
"Jadi ada luka yang disebabkan akibat senjata tajam bermata satu. Dan ketika kita terima pertama kali tanggal 13 Januari 2022, yang kita terima itu pada pukul 10.30, jadi kematiannya itu kurang daripada 8 jam. Sebelum jam 10.30 pada tanggal 13 Januari 2022," sebutnya.
Lalu apakah korban mengalami pembunuhan atau memang bunuh diri ? dr. Alit menyatakan untuk memutuskan hak tersebut adalah kewenangan daripada para penyidik.
Jadi harus dilakukan pemeriksaan oleh TKP, kemudian disesuaikan dengan luka-luka yang didapatkan, sehingga baru ditemukan kesimpulan.
Untuk semua data medis, Forensik RSUP Sanglah sudah memberikannya pada penyidik, jadi penyidik yang akan mengumpulkan nantinya sesuai dengan fakta di TKP.
"Belum ada keluarga datang. Korban masih disini, kita Koordinasi dengan keluarganya apakah akan di kremasi atau dikirim.
Lab yang kita periksa itu thelogy, jadi apakah ada zat-zat tertentu di dalam tubuhnya, baik yang dipergunakan yang telah lama atau yang baru," tutupnya.
Baca juga: Aturan Terbaru Perjalanan Luar Negeri bagi WNI dan WNA di Januari 2022
Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Inggris berinisial HM, 48 tahun, ditemukan meninggal dunia di Perumahan Samatha Citra Kuta, Blok A/8, Lingkungan Taman Giri Mumbul, Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali.
Kejadian yang diketahui terjadi pada Kamis, 13 Januari 2022 dini hari bahkan sempat membuat heboh warga yang berada di tempat tinggal korban tersebut.
Bahkan dari temuan tersebut, ada kabar yang mencuat jika korban saat itu sedang melakukan video call dengan sang anak dan mantan istrinya di Inggris.
Media asing, The Sun, bahkan memberitakan pada Jumat, 14 Januari 2022, HM ditemukan meninggal karena dibunuh, namun pihak kepolisian setempat menduga jika pria berkebangsaan Inggris tersebut meninggal karena mengakhiri hidup.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi membenarkan temuan WNA yang meninggal di komplek Perumahan Samatha Citra Kuta beberapa waktu lalu.
"Iya benar, tapi untuk penyebab kami masih belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena masih menunggu hasil otopsi," ujar Iptu I Ketut Sukadi, Senin 17 Januari 2022.
Sebelumnya, kejadian yang terjadi pada Kamis, 13 Januari 2022 sekitar pukul 03.00 wita, korban membangunkan pacarnya Emmy Martha Pakpahan dengan berguman tidak jelas, namun sempat terdengar jika HM mengaku dirinya disadap oleh seorang bernama Kris.
HM dan Emmy, diketahui tinggal di lokasi kejadian hanya menumpang saja, mengingat rumah tersebut merupakan tempat milik kerabatnya bernama Rizka Irmalasari alias Ica, 34 tahun.
Menurut pihak kepolisian yang mendapat keterangan saksi, saat itu lampu rumah dalam keadaan padam, sehingga tingkah laku HM membuat Emmy ketakutan.
Emmy kemudian meminta bantuan Ica yang berada di lantai dua untuk mengecek listrik di rumahnya, oleh kerabat Emmy langsung membeli dan mengisi pulsa listrik untuk menghidupkan kembali aliran listrik dirumah tersebut.
Baca juga: Varian Omicron Semakin Mewabah, WNA Dari 14 Negara Ini Tidak Boleh Masuk ke Indonesia
Saat lampu hidup lagi, korban masih saja berhalusinasi dan tampak ketakutan bahkan kejadian itu berlangsung cukup lama sampai sekitar pukul 06.00 wita.
Emmy bahkan sempat menenangkan HM dengan memberikannya segelas air putih, namun justru kondisinya tetap sama.
Emmy yang berasal dari Jakarta kemudian keluar rumah untuk menelepon putri tirinya, Laurant di Inggris.
Saat telepon terhubung, Emmy kemudian kembali masuk kedalam, saat itu juga didapati pintu kamar dalam keadaan terkunci, pacar HM tersebut kemudian berusaha memanggil kerabatnya lagi.
Disaat situasi tengah panik, ada Emmy dan Ica sempat menghentikan langkah Kresna Agung Fitra Eka, 29 tahun warga yang melintas di lokasi untuk membantu membukakan pintu.
Kresna menyempatkan diri untuk mengintip dari jendela dan ia menemukan ada seorang pria yang memakai baju kaos terbuka, memakai celana pendek dalam kondisi terkapar di lantai kamar.
Oleh Kresna, ia kemudian memanggil temannya, Kevin dan Tobi untuk ikut membantu, sedangkan Emmy hanya terlihat mencoba menghubungi Ica yang berada di lantai atas agar membukakan pintu.
Ica yang dihubungi, sempat turun ke lantai satu dan membukakan pintu kamar, lalu mengecek keadaan HM.
Nahas, saat ditemukan pria paruh baya tersebut sudah dalam keadaan bersimbah darah dan ada pisau di sebelah tangan kirinya.
"Saat itu, korban masih tersengal-sengal nafasnya dan kakinya masih bergerak. Saksi di lokasi bahkan sempat menolong dia (HM)," tambahnya.
Emmy, sang pacar HM bahkan sempat mencoba menolong dengan menekan-nekan dada kekasihnya sambil memberikan nafas buatan.
Sedangkan warga lainnya, menghubungi tim medis terdekat dan meminta mengirimkan mobil ambulance ke lokasi kejadian.
Sayangnya, saat mobil ambulance tiba di lokasi dan hendak membawa HM ke Rumah Sakit Udayana, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali dikabarkan jika nyawa HM tidak dapat tertolong, diketahui sudah satu atau dua jam sebelumnya.
Adapun dalam kejadian itu, pada tubuh HM ditemukan luka mirip sayatan, luka terbuka pada bagian leher sepanjang tujuh centimeter, luka terbuka di abdomen atau area epigastrik bagian uluhati selebar tiga centimeter.
Tak hanya itu ditemukan juga luka pada perut kiri bawah dan kanan bawah terbuka selebar tiga centimeter, bahkan luka tersebut memiliki kedalaman hingga dua centimeter.
Meskipun pihak kepolisian menduga HM dalam keadaan depresi hingga melukai dirinya sendiri dengan menyayat dan menusuk badannya, kasus ini masih terus diselidiki pihak kepolisian.
"Untuk saat ini, kami masih menunggu kabar dari Satreskrim Polresta Denpasar. Apakah kasusnya diduga bunuh diri atau dibunuh, itu kami dari Humas belum mendapatkan kabar tersebut. Jika ada petunjuk, kami akan informasi ke teman-teman media," pungkas Iptu I Ketut Sukadi terpisah.(*)