Berita Bali

UPDATE: Pria yang Mengamuk di Denpasar Dirujuk ke RSJ Bangli, MA Sempat Dirawat di RSJ Malang

"Kemarin dilaporkan ada pasien mengamuk dan dibawa oleh aparat yang menerima awalnya ada konsulan dari bagian bedah. Karena ada riwayat luka-luka

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ahmad Firizqi Irwan
Kapolsek Denpasar Barat Kompol I Made Hendra Agustina saat mengamankan pelaku yang mengamuk di Jalan Tangkuban Perahu, Banjar Tegal Buah, Padangsambian Klod, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali, Minggu 16 Januari 2022. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pria berinisial MA yang sempat mengamuk dan membawa senjata tajam di Jalan Gunung Tangkuban Parahu, Denpasar dirujuk ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan penanganan karena terdapat beberapa luka di wajah dan dagunya.

Usai dibawa ke RSUP Sanglah, pasien tersebut langsung dirawat di UGD RSUP Sanglah.

Kemudian dirawat juga oleh, dr. Ni Made Leni, SPKJ selaku Bagian Psikiatri RSUP Sanglah.

"Kemarin dilaporkan ada pasien mengamuk dan dibawa oleh aparat yang menerima awalnya ada konsulan dari bagian bedah. Karena ada riwayat luka-luka sehingga yang merawat terlebih dahulu adalah konsulan bagian bedah.

Baca juga: Kapolsek Denpasar Barat Ungkap Kronologi Penangkapan Pria yang Mengamuk di Denpasar

Kemudian dari dokter jaga kemudian dan bedah juga mengusulkan ke bagian kami (Psikiatri). Kemudian dari wawancara memang sebelumnya pasien ini ada riwayat pengobatan. Tapi sudah putus obat," jelasnya pada, Senin (17 Januari 2022).

Untuk menenangkan pasien tersebut, dr. Leni sempat memberikan injeksi agar dokter dari bagian bedah dapat melakukan tindakan baik seperti membersihkan luka, dan sebagainya.

Setelah dibersihkan luka, pasien tersebut cukup kooperatif.

Sama halnya ketika dilakukan penanganan di UGD, pasien yang sempat mengamuk tersebut kooperatif memberikan keterangan pada tim medis.

"Kemudian kami juga melakukan tindakan urgent-nya kami injeksi dan pasiennya tenang sampai tadi pagi. Kemudian karena bedah sudah mendapatkan penanganan sehingga bagian bedah itu dia lepas rawat. Kemudian Psikiatri yang mengambil alih untuk perawatan," imbuhnya.

Karena keterbatasan ruang rawat pasien Psikiatri, yang kebetulan di RSUP Sanglah penuh dan kemudian atas permintaan keluarga juga kemudian pasien dikirim ke RSJ Bangli pagi tadi sekitar pukul 10.00 Wita.

Setelah itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pihak RSJ Bangli.

Memang dari riwayatnya pasien ini pernah ditangani dan dapat perawatan di RSJ Malang sekitar 10 tahun yang lalu.

Tapi setelah itu, bisa beraktivitas dengan pengobatan, bahkan ia dapat berjualan nasi goreng.

Namun sejak kemarin terdapat perubahan perilaku seperti ada ketakutan, curiga kepada keluarganya yang akan kembali membawanya ke RSJ Bangli.

Baca juga: Polisi Dalami Kesehatan Pelaku MA yang Mengamuk di Denpasar, Jika Terbukti Sehat Diproses Hukum

"Pasien tersebut sempat bersembunyi. Dan memang bukan di Bali riwayat kejiwaannya. Kemudian sempat juga dirawat di RSJ Bangli selama 20 hari. Tapi pasiennya tidak kontrol sehingga putus obat. Hingga ia mengamuk kemarin.

Karena ada resiko pencideraan diri dan lingkungan sehingga kami memutuskan untuk dirawat inap dan evaluasi obatnya. Lukanya di daerah kepala dan dagu tapi sudah ditangani oleh bedah," tutupnya. 

Kronologi

Sebelumnya, Pelaku yang melakukan aksi pengancaman dan mengamuk di Jalan Tangkuban Perahu, Banjar Tegal Buah, Padangsambian Kelod, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali, dikabarkan sempat diajak kembali ke Malang, Jawa Timur (Jatim) untuk berobat, setelah pihak keluarga mendapatkan informasi pelaku sering mengamuk di tempat usahanya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Denpasar Barat Kompol I Made Hendra Agustina didampingi Kanit Reskrim Iptu Eric Andrian di Mapolsek Denpasar Barat Jalan Gunung Tangkuban Perahu, Padangsambian, Denpasar Barat.

Kompol Made Hendra menceritakan kembali kejadian yang sempat membuat resah warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP) tepatnya di Warung Barokah, Jalan Tangkuban Perahu yang tidak jauh dari Polsek Denpasar Barat.

Pihak kepolisian sebelumnya mendapatkan informasi adanya orang yang mengamuk di TKP, lalu petugas kepolisian dari Tim Quick Response (QR) Polsek Denpasar Barat kemudian merespon dan mengamankan lokasi kejadian

Jalan Tangkuban Perahu bahkan sempat disterilkan dan menjauhkan warga sekitar untuk tidak mendekat ke areal TKP.

Ini dilakukan petugas untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Karena pertimbangan kami, pelaku menggunakan senjata tajam dan dari apa yang diucapkan dia mengancam akan melukai siapapun yang mendekat. Sehingga kami melakukan langkah-langkah pencegahan, kami negosiasi dan berdialog dengan pelaku akan tetapi hampir 30 menit kami bernegosiasi dia tetap tidak bersedia melepaskan atau menaruh senjata tajamnya," ujar Kompol I Made Hendra Agustina, Senin, 17 Januari 2022.

Petugas kemudian melakukan tindakan lebih tegas dengan mendorong pelaku berinisial MA, 40 tahun, untuk masuk ke dalam tempat usahanya menggunakan gas air mata.

Baca juga: UPDATE: Seorang Pria Mengamuk di Denpasar, Tamba Sempat Pingsan, Uder Kepleset

Beberapa kali, petugas sempat terlihat menembakkan gas air mata kearah pelaku, namun pria gempal berkepala plontos itu tidak gentar dan justru memicu untuk melakukan perlawanan.

Setelah dilakukan upaya tersebut, pelaku tersudut dan masuk ke dalam warung yang ditinggalinya seorang diri dan sekaligus untuk berjualan.

Pihak kepolisian bahkan sempat terlihat menutup pintu roling door agar pelaku tidak keluar dan menyerang siapapun yang mendekatinya.

Kompol Made Hendra yang dibantu anggotanya dan pihak Polresta Denpasar terus melakukan koordinasi akan bisa melumpuhkan pelaku.

Ia menyebutkan saat itu hasil koordinasi, petugas melakukan upaya dengan cara naik dari atas warung, membuka genteng dan menjebol plafon warung milik pelaku.

Sempat kembali dilakukan komunikasi, namun pelaku tidak bergeming dan tetap melakukan upaya perlawanan dan bertahan diri di dalam kamar mandi.

Upaya petugas juga dilakukan dengan cara lain, yakni mendatangkan Tim Damkar BPBD Kota Denpasar dan menyemprotkan air dengan kekuatan tinggi ke arah pelaku dari atas atap dan bawah.

Tak sampai disitu, petugas bahkan harus menggunakan bambu dan besi untuk mengunci pergerakan pelaku di kamar mandi.

Petugas juga sempat menembakkan peluru karet namun pelaku tetap kekeh dan semakin berontak.

"Walaupun sudah posisi terdesak, kita lakukan tembakan gas air mata, peluru karet, tetapi yang bersangkutan tetap bertahan dan masih dalam kondisi siap menyerang," terangnya.

Made Hendra bahkan sempat masuk ke dalam lokasi amukkan pelaku menggunakan tameng yang dibawa untuk perlindungan, namun pelaku melakukan tindakan perlawanan dengan menebaskan golok ke arah Kapolsek Denpasar Barat.

"Saat posisi terdesak, saya masuk ke dalam berusaha mengambil senjata tajam. Saya hanya butuh alat pemukul tangannya hingga senjata terjatuh kemudian saya amankan. Sementara pelaku, kemudian ditarik keluar oleh anggota yang ada dibelakang dan kemudian kita bawa ke ambulance lalu mengarahkan pelaku ke rumah sakit," ungkap perwira asal Gianyar, Bali.

Sementara itu, setelah dilakukan pengamanan pihak kepolisian mendapatkan informasi jika pelaku terindikasi atau mengalami gangguan kejiwaan, hal itu ia sampaikan setelah mendapatkan informasi dari pihak keluarga.

Namun begitu, petugas masih menyakinkan kembali apakah informasi tersebut benar atau tidak, mengingat keluarga mengatakan secara lisan.

"Masih kami dalami karena baru bersifat lisan dari pihak keluarga. Dimana kejadian kemarin diawali rencana penjemputan oleh pihak keluarga. Mau diajak berobat ke pulau Jawa, karena domisilinya dari luar Bali. Dia karena ada riwayat kejiwaan, makanya pihak keluarga menjemput," kata Made Hendra.

Namun saat penjemputan, Made Hendra mengatakan pelaku tidak mau untuk ikut dan kembali pulang ke Jawa, sehingga pelaku yang marah sempat melakukan perlawanan dengan cara mengejar pihak keluarga menggunakan batu dan senjata tajam jenis golok.

"Korban (keluarga) masuk ke dalam mobil, sehingga sasaran pelaku saat marah itu mobil. Kaca mobil belakang hancur, retak. Karena dipukul menggunakan batu oleh pelaku," pungkasnya.(*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved