Kesehatan Mental
Sama-sama Memengaruhi Suasana Hati, Berikut Perbedaan Depresi dan PTSD
Jika kondisi emosi Anda mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi Anda mengalami depresi atai gangguan stress pasca-trauma (PTSD).
TRIBUN-BALI.COM - Sedih dan senang, suka dan duka adalah bagian emosi manusia yang normal terjadi.
Akan tetapi, jika kondisi emosi Anda mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi Anda mengalami depresi atai gangguan stress pasca-trauma (PTSD).
Baik depresi maupun PTSD dapat memengaruhi suasana hati, minat, tingkat energi, dan emosi Anda.
Namun, kedua jenis gangguan tersebut disebabkan oleh hal yang berbeda.
Baca juga: Orangtua Harus Tahu! Bukan Hanya Orang Dewasa, Anak-anak Juga Bisa Mengalami Depresi
PTSD
Post-traumatic stress disorder (PTSD) adalah trauma dan gangguan terkait stres yang dapat berkembang setelah peristiwa traumatis atau stres.
Hal ini dapat terjadi setelah menyaksikan atau mengalami peristiwa yang mengganggu, termasuk penyerangan fisik atau seksual, bencana alam, perang, kecelakaan, dan kekerasan dalam rumah tangga.
Gejala PTSD biasanya tidak langsung muncul setelah kejadian. Sebaliknya, gejala tersebut muncul beberapa minggu atau bulan setelah peristiwa traumatis tersebut berlalu.
Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.
Baca juga: WASPADA! Berikut Tanda-tanda Kamu Depresi, Salah Satunya Kebahagiaan yang Dipaksakan
Gejala PTSD Ada beberapa gejala yang menunjukan seseorang mengalami PTSD. Berikut gejala tersebut:
1. Teringat kembali kenangan buruk
Ingatan tersebut bisa saja muncul seperti kilas balik atau mimpi yang mendatangkan ketakutan.
2. Penghindaran
Penderita PTSD ekrap menghindari orang, tempat, atau peristiwa yang mengingatkannya pada penyebab stres.
3. Perubahan suasana hati
