Berita Tabanan
Sepi Peminat dan Ekonomi Warga Sudah Membaik, Tabanan Tak Kirim Transmigran Sejak 2019
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Tabanan dipastikan tidak mengirim warganya untuk transmigrasi tahun 2022 ini.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Harun Ar Rasyid
TABANAN, TRIBUN BALI - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Tabanan dipastikan tidak mengirim warganya untuk transmigrasi tahun 2022 ini.
Tabanan tak mengirim warganya lantaran sepi pelamar dan juga nomenklatur yang berubah mulai tahun ini.
Terhitung, sejak pandemi Covid 19 Tabanan sudah tak ada mengirim warga ke luar pulau.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Tabanan, I Nyoman Putra, saat ini sudah terjadi perubahan nomenklatur di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Jika dulunya bernama Disnakertrans, sekarang sudah berubah menjadi Dinas Tenaga Kerja saja.
"Itu sesuai dengan nomenklatur yang berubah dari pemerintah pusat. Tahun ini sudah dipastikan tidak mengirim warga ke luar pulau," jelas Nyoman Putra.
Dia melanjutkan, selain nomenklatur yang berubah, kuota transmigrasi yang tersedia sepi pelamar atau peminat.
Kemudian juga karena faktor ekonomi warga Tabanan yang sudah meningkat jauh dari sebelumnya.
Terakhir, program transmigrasi ini dilaksanakan sebelum pandemi atau tahun 2017 lalu.
"Sejak pandemi ini sudah tidak mengirim warga lagi. Terakhir kita di Disnaker melaksanakan program itu (transmigrasi) tahun 2017 lalu," ungkap mantan Kepala Dinas Pendidikan Tabanan ini.
Sebelumnya, dari 5 KK kuota untuk program transmigrasi tahun 2017 hanya terisi 4 KK saja. Saat itu. Transmigrasi saat itu menuju ke Desa Tongauna, Kecamatan Uessi, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dan berdasarkan hasil monitoring Pemkab Tabanan ke daerah tujuan transmigrasi saat itu, masyarakat sudah bisa mencukupi kebutuhannya.
Selanjutnya, pada tahun 2019 lalu, Provinsi Bali mendapat jatah 10 KK program transmigrasi yang bertujuan ke Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sayangnya saat itu Tabanan sepi peminat.
Di sana, para transmigran akan diproyeksikan menjadi petani perkebunan. Artinya para transmigran asal Tabanan menanam palawija berupa pepaya dan buah naga bahkan ada yang menanam nilam.
Baca juga: Hujan Deras Sebabkan Pohon Tumbang dan Tanah Longsor di Karangasem, Akses Jalan Lumpuh Sementara
Baca juga: Konsultasi Publik II Tol Gilimanuk-Mengwi, Terjadi Kesalahan Data hingga Buat Masyarakat Bingung
Baca juga: Sukseskan KTT G20, Proyek Jalan Lingkar Selatan untuk Segmen 1 akan Dikebut
Baca juga: Sinergi Pembangunan Proyek Strategis Nasional, PLN Lakukan Audiensi bersama Bupati Karangasem
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/kepala-dinas-tenaga-kerja-taban.jpg)