Berita Nasional
SOSOK Mayjen TNI Nyoman Cantiasa Dipromosikan Jabat Pangkogabwilhan III, Lihai Dalam Pertempuran
“Keputusan Panglima TNI tersebut adalah Pangkogabwilhan 3 (dijabat oleh Mayjen TNI Nyoman Cantiasa),” tutur Pranata.
TRIBUN-BALI.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah menandatangani surat keputusan pengangkatan beberapa jabatan untuk perwira tinggi TNI, termasuk juga untuk Jabatan Pangkogabwilhan, Pangkoarmada, dan Pangkoopsudnas.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Prantara Santosa, melalui pesan WhatsApp, Sabtu (22/1/2022).
Surat keputusan tersebut telah ditandatangani oleh Panglima TNI pada Jumat malam, 21 Januari 2022.
“Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa telah menandatangani Surat Keputusan Jabatan 328 Perwira Tinggi TNI melalui Keputusan nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI,” Mayjen Pranata menjelaskan.
Baca juga: Harta Calon Pangkostrad Menantu Luhut Binsar Capai Rp 51 Miliar, Mayjen Nyoman Cantiasa Rp 8 Miliar
Dalam surat keputusan tersebut, Panglima TNI telah memutuskan 10 Jabatan Perwira Tinggi Bintang tiga.
Salah satunya Mayjen TNI Nyoman Cantiasa dipromosikan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, yang bermarkas di Timika, Papua.
“Keputusan Panglima TNI tersebut adalah Pangkogabwilhan 3 (dijabat oleh Mayjen TNI Nyoman Cantiasa),” tutur Pranata.
Lalu bagaimana sosok Mayjen TNI Nyoman Cantiasa?
Sebenarnya, nama Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa tidak asing lagi di kalangan TNI AD.
Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa sudah sangat dikenal dan memiliki peran penting dalam beberapa operasi militer di sejumlah wilayah Indonesia.
Pria kelahiran Buleleng, Bali ini adalah lulusan terbaik Akmil tahun 1990 dan berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus).
Sebelum dipromosikan pada posisi Pangkogabwilhan III, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menjabat sebagai Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat.
Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa juga pernah membebaskan sejumlah sandera KKB Papua.
Nyoman Cantiasa merupakan sosok yang berperan penting dalam Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma tahun 1996.
Baca juga: PROFIL Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, Kelahiran Buleleng yang Laporkan Ini ke Jenderal Andika Perkasa
Ia saat itu menjadi salah satu anak buah Prabowo Subianto yang ikut terjun dalam operasi tersebut.
Melansir dari Wikipedia, I Nyoman Cantiasa lahir di Bubunan, Seririt, Buleleng, Bali, pada tanggal 26 Juni 1967.
Sebelum menjabat sebagai Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat, Mayjen Nyoman Cantiasa menduduki kursi Danjen Kopassus sejak 25 Januari 2019.
Saat itu, I Nyoman Cantiasa banyak menorehkan jejak pertempurannya bersama pasukan anti teror Sat Gultor 81.
Dilansir dari laman resmi Kopassus, I Nyoman Cantiasa disebut sempat menjabat menjadi komandan Sat-81 Kopassus (Gultor).
Tak berhenti di situ, I Nyoman Cantiasa bahkan menjadi komandan di Batalyon 811 atau Aksi Khusus (Aksus).
Setelah itu, I Nyoman Cantiasa pernah pula menduduki kursi komandan Pusdikpassus.
Selama bergelut di dunia militer, ia sudah lihai dalam pertempuran.
I Nyoman Cantiasa bahkan sudah pernah menjalankan operasi militer di sejumlah wilayah di Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua
Selain itu, ia pun pernah ikut pertempuran di wilayah konflik Timor Timur yang sekarang menjadi Timor Leste.
Baca juga: 4 TNI Gugur, Pangdam Nyoman Cantiasa Nangis Lihat TKP Penyerangan: Berantakan, Berceceran Darah
Tak hanya ahli berperang, I Nyoman Cantiasa pun ahli dalam sejumlah bidang khusus.
I Nyoman Cantiasa juga lulus pendidikan pendidikan pengembangan spesialis, dalam bidang Penanggulangan Teror (Gultor) dan Suspa Intel Analis.
Keahlian itu membuat I Nyoman Cantiasa pernah lama bergelut di Satuan Gultor.
Keahlian itupun terpakai saat I Nyoman Cantiasa menjadi Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha di Kopassus.
Selain di tanah air, I Nyoman Cantiasa berkeliling ke sejumlah negara untuk bertugas.
Mulai dari Australia, Kamboja, Korea Selatan, Perancis, hingga Jerman.
Ia adalah lulusan terbaik dari angkatannya di Akademi Militer 1990.
Hingga kini, I Nyoman Cantiasa pun banyak menyabet penghargaan.
Satu di antaranya yang terbaru, pasukan elite Kopassus yang dipimpinnya mencatat rekor mengibarkan bendera merah putih raksasa.
Penghargaan itu diterima I Nyoman Cantiasa dari Rekor MURI.
Riwayat Pendidikan:
- Akademi Militer (1990)
- Sesarcab Inf
- Komando
- Suslapa I
- Suslapa II
- Free Fall
- Penanggulangan Teror (Gultor)
- Suspa Intel Analis
- Seskoad (2004)
- Sesko TNI (2014)
- Lemhannas
Riwayat Jabatan:
Letnan Dua s/d Kapten
- Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad
- Danki Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad
- Dan Unit Den 81 Gultor / Kopassus
- Dansubtim 2 Den 81 Gultor / Kopassus
- Dantim Den 81 Gultor / Kopassus
- Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha / Kopassus
Mayor
- Danseko Pusdikpassus
- Dansepara Pusdikpassus
Letnan Kolonel
- Pabandya Ops Makopassus
- Danyon 811/Sat-81/Kopassus
- Dandenma Kopassus
- Waasintel Danjen Kopassus
- Wadansat-81/Kopassus (2010)
Kolonel
- Dansat 81/Kopassus (2010)
- Danpusdikpassus[3] (2012)
- Pamen Ahli Bid. Taktik Khusus Gultor Danjen Kopassus (2013)
- Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko TNI)[4] (2014)
- Danmentar Akmil (2015)[5]
- Danrem 163/Wirasatya (2015)
Brigadir Jenderal
- Danrem 173/Praja Vira Braja[6] (2017)
- Kasdam XVII/Cenderawasih[7] (2017)
Mayor Jenderal
- Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI (2018)
- Danjen Kopassus (2019)
- Pangdam XVIII/Kasuari (2020)
Bebaskan sandera KKB Papua
Melansir dari tayangan MetroTV yang diunggah ulang channel youtube blackdistro, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menceritakan pengalamannya saat Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma 1996.
Menurut keterangan Nyoman, saat itu ia masih berpangkat Letnan Satu (Lettu).
Ia menjabat sebagai Wakil Komandan (Wadan) Sub Tim Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus.
Nyoman dan para prajurit Kopassus lainnya awalnya tidak menyangka, akan mendapatkan tugas membebaskan warga yang disandera KKB Papua.
"Jadi saat operasi pembebasan sandera di Mapenduma, saya berpangkat Letnan Satu. Jabatan saya Wadan Sub Tim pada saat itu," ucap Nyoman.
Tak cuma warga negara Indonesia, beberapa warga negara asing juga ikut disandera.
"Kami pada saat itu tidak menyangka akan ada tugas operasi pembebasan sandera.
Sanderanya bukan hanya Warga Negara Indonesia, tetapi ada warga negara asing.
Kami mendapat perintah operasi dari Komandan (Jenderal) Kopassus, pada saat itu Brigadir Jenderal TNI Prabowo Subianto," katanya.
Nyoman mengungkap bahwa saat itu KKB Papua pimpinan Kelly Kwalik melayangkan sejumlah tuntutan.
Tuntutannya adalah mempublikasikan keberadaan OPM yang eksis di Papua, dan meminta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sebagai fasilitator dan negosiator.
Selain itu, KKB Papua itu juga meminta ICRC mengirimkan logistik berupa makanan dan obat-obatan.
Yang lebih tak masuk akal, Kelly juga mendesak ICRC mengirim sejumlah senjata kepada KKB Papua.
28 Perwira Masuk Satuan Baru TNI
Sementara itu, dari 328 Perwira Tinggi TNI yang mendapatkan jabatan baru, 28 diantaranya masuk ke dalam jabatan satuan-satuan baru TNI (diamanatkan dalam Perpres no. 66 tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI).
“Seperti Komando Armada TNI AL, Komando Operasi Udara Nasional TNI AU, Pusat Psikologi TNI, Pusat Pengadaan TNI dan Pusat Reformasi Birokrasi TNI,” imbuhnya.
Selanjutnya, Danjen Akademi TNI dijabat oleh Letjen TNI Bakti Agus Fajari, Wakasad dijabat oleh Mayjen TNI Agus Subiyanto.
“Pangkostrad dijabat oleh Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.”
Selanjutnya, Dankodiklatad dijabat oleh Mayjen TNI Ignatius Yogo, Pangkoarmada dijabat oleh Laksdya TNI Agung Prasetiawan, Dan Pushidrosal dijabat oleh Laksdya TNI Nurhidayat.
Kemudian, Dan Kodiklatal dijabat oleh Mayjen TNI Mar Hartono, Pangkoopsudnas dijabat oleh Marsdya TNI Andyawan Martono, serta Dan Kodiklatau dijabat oleh Marsda TNI Nanang Santoso.(*)
Artikel lainnya di Berita Nasional
