Berita Klungkung

Harga Minyak Goreng Curah Masih Tinggi di Pasar Galiran Klungkung, Toko Berjejaring Dibatasi

Pantauan Tribun Bali, Minggu (23/1) harga minyak goreng curah di Pasar Galiran Klungkung masih relatif tinggi.

Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Eka Mita
Seorang warga membeli minyak goreng curah di Pasar Galiran, Klungkung, Minggu (23/1) 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Harga minyak goreng di Klungkung masih beragam.

Pantauan Tribun Bali, Minggu (23/1) harga minyak goreng curah di Pasar Galiran Klungkung masih relatif tinggi.

Sementara minyak goremg Rp14 ribu per liter sudah dapat ditemui di toko berjejaring.

Hanya saja beberapa toko membatasi pembelian, untuk menghindari panik buying.

Seorang pedagang minyak goreng curah di Pasar Galiran, Wayan Sulastra menjelaskan, harga minyak goreng curah masih relatif tinggi di pasaran.

Baca juga: Masyarakat Keluhkan Adanya Syarat untuk Beli Minyak Goreng Rp 14 Ribu, Ini Tanggapan Disperindag 

Baca juga: Hari Terakhir! Promo JSM Minyak Goreng Minggu 23 Januari 2022, Bimoli 2 Liter Rp28.000

Baca juga: Warga Keluhkan Syarat Beli Minyak Goreng Rp14.000 di Beberapa Retail Bali Harus Belanja Produk Lain

Perkilonya yang kualitas biasa masih Rp19 ribu per kilogram, sementara yang kualitas super Rp21 ribu.

"Saya jualnya perkilogram. Harga sekarang masih relatif tinggi, belum normal," ujar Sulastra.

Menurutnya untuk menyetabilkan harga minyak goreng di pasar tradisional membutuhkan waktu, walaupun pemerintah telah mendistribusikam minyak goreng harga subsidi Rp14 ribu.

"Kalau di Pasar Tradisional, khususnya minyak goreng curah tidak bisa langsung harga turun. Berbeda halnya di toko atau swalayan yang jual minyak goreng kemasan, sudah bisa langsung menerima harga minyak goreng subsidi dari distributor," jelasnya.

Sulastra pun saat ini mulai mengurangi pembelian minyak goreng curah, dan menunggu harga turun dan stabil di pasaran.

"Biasanya dulu belinya 11 drim, sekarang cukup 6 drim. Kalau beli terlalu banyak, juga nanti tidak ada yang beli," ungkapnya.

Sementara pedagang sembako di Klungkung, I Ketut Sumiarta mengungkapkan, dirinya membeli minyak goreng curah dengan harga yang masih relatif tinggi.

"Harganya masih tinggi di pasar. Saya beli Rp12.500 per 600 ml. Itu masih tinggi harganya, belum normal," ungkapnya.

Ia berharap pemerintah segera bisa menurunkan harga minyak goreng curah, terutama di pasar tradisional.

"Kalau di pasar harganya belum turun, mungkin masih berproses. Sementara hanya di swalayan saja yang dapat harga subsidi. Itupun dibatasi pembeliannya," jelasnya.

Baca juga: Warga Mengeluh, Minyak Goreng Subsidi Rp 14 Ribu Harus Beli Produk Lain di Beberapa Retail di Bali

Baca juga: Disperindag Denpasar Temukan Masih Ada Penjual Minyak Goreng di Atas Rp 14 Ribu di Pasar Tradisional

Baca juga: SAAT Minyak Goreng di Toko Ritel Modern Sudah Terjangkau, Pedagang Pasar Tradisional Masih Menjerit

Sementara pantauan di beberapa toko berjejaring di Klungkung, harga minyam goreng untuk 1 liternya sudah Rp14 ribu.

Sementara untuk 2 liter harganya Rp28 ribu. Namun pembelian dibatasi hanya membeli minyak goreng tersebut.

"Kami dibatasi jualannya. Jadi seorang pembeli bisa membeli satu kemasan saja per hari untuk yang kemasan 2 liter, sementara kemasan 1 liter bisa beli 2 kemasan," ungkap seorang staf di toko berjejaring di Klungkung, Made Arya.

Menurutnya hal ini untuk menghindari pembelian berlebih, atau panic buying dari masyarakat. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved