Sponsored Content

Dukung Energi Hijau, PLN Siap Serap Listrik dari PLTSa Terbesar di Jawa Tengah

Komitmen ini merupakan bentuk dukungan PLN dalam mendukung perhelatan G20 di Indonesia dalam waktu dekat ini dan meningkatkan bauran energi baru

Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
PLTSa Surakarta merupakan pembangkit ramah lingkungan berbasis sampah terbesar di Jawa Tengah yang mampu menjawab tantangan Indonesia dalam berkontribusi pengurangan emisi pada perhelatan G20 

Ditargetkan, pembangkit yang berada di TPA Putri Cempo Surakarta ini sudah bisa beroperasi secara penuh pada Desember 2022.

PLN dan pengembang PLTSa Putri Cempo yaitu PT Solo Citra Metro Plasma Power sebelumnya telah menyepakati harga jual beli listrik sebesar 13,35 sen dolar AS per kwh atau setara Rp 1.800 per kWh.

Sebagai pembeli, PLN siap menyerap listrik untuk disalurkan ke masyarakat luas.

"Kami dari sisi PLN _all-out_ dalam mendukung sisi teknis dan kebutuhan-kebutuhan pembangunan PLTSa," tambah Darmawan.

Darmawan menambahkan, agenda pembangunan PLTSa di berbagai tempat ini adalah tonggak sejarah kedigdayaan energi lokal ke depan.

"Dari yang sebelumnya pembangkit-pembangkit berbasis fosil, akan menjadi berbasis energi baru terbarukan yang akan mampu memberdayakan masyarakat sekitar," tegasnya.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menjelaskan melalui PLTSa ini, Pemkot Surakarta mampu mengolah 545 ton sampah per hari untuk didistribusikan ke PLTSa ini.

Dengan menggunakan incinerator, energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah tersebut untuk menggerakan generator yang kemudian menghasilkan listrik.

Pemkot Solo juga memastikan dukungannya untuk mempercepat selesainya PLTSa ini dari sisi pengadaan lahan.

Baca juga: Percepat Pembangunan Proyek Strategis Nasional, Manajemen PLN Audiensi bersama Gubernur Bali

"Kami memberikan dukungan penuh dari sisi pengadaan lahan sehingga proyek ini bisa segera selesai. Sebab, PLTSa ini juga menjadi _pilot project_ Pemkot agar juga bisa menciptakan lingkungan yang sehat khususnya di wilayah kota Surakarta," ujar Gibran.

Tak hanya itu, keberadaan proyek ini juga turut mencetak lapangan kerja bagi warga sekitar.

Pasalnya, dalam pembangunan konstruksi PLTSa terbesar di Jawa Tengah ini pengerjaannya melibatkan 100 persen tenaga kerja lokal.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved