Berita Klungkung

Siswa Positif Covid-19 di Klungkung, Kelas Harus Tutup Selama Lima Hari

Rabu (26/1), giliran siswa di SMP N 3 Dawan yang dilakukan tes swab karena ada siswanya yang terkonfirmasi Covid-19 dari klaster keluarga.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Noviana Windri
ist
Swab test terhadap siswa di SMP N 3 Dawan, Kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu (26/1). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Tracing terhadap munculnya kasus Covid-19 di Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung meluas. Rabu (26/1), giliran siswa di SMP N 3 Dawan yang dilakukan tes swab karena ada siswanya yang terkonfirmasi Covid-19 dari klaster keluarga. Akibatnya dua kelas pun harus ditutup dan kembali belajar daring selama 5 hari.

Kepala Dinas Pendidikan Klungkung, I Ketut Sujana menjelaskan, tracing dilakukan terhadap siswa di kelas VII D dan IX B di SMP N 3 Dawan. Karena ada seorang siswa di masing-masing kelas itu positif Covid-19.

" Jadi dua siswa itu masih saudara. Mereka terkena klaster keluarga yang positif Covid-19 di Dusun Gelogor, Desa Pikat," ungkap Ketut Sujana.

Baca juga: Babinsa Koramil Dawan Awasi Tracking dan Testing Terhadap Siswa SMP N 3 Dawan

Baca juga: BREAKING NEWS: SMAN 1 Denpasar Kembali Gelar Pembelajaran Daring Pasca 15 Siswa Positif Covid-19

Baca juga: Muncul Kasus Positif Covid-19 di SMPN 2 Kuta Badung, Sebanyak 31 Siswa Dilakukan Tes Swab PCR

Namun ternyata siswa yang dinyatakan positif Covid-19 itu, sempat masuk ke sekolah, Jumat (21/1) lalu.

Sehingga untuk mengantisipasi klaster sekolah, dilakukan lah test swab di kedua kelas tersebut.

Swab test pertama dilakukan terhadap 29 siswa di kelas IX B yang hasilnya semua negatif.

Sementara kelas VII D ada 24 orang yang dilakukan test swab, dan masih menunggu hasil pengujian sampel dari Dinas Kesehatan.

" Diitracing sebatas siswanya, guru tidak ditracing karena belum sampai klaster sekolah. Langkah ini bentuk antisipasi terhadap hal-hal yang tidak kita inginkan,” ungkap Sujana. 

Menurutnya, sesuai surat keputusan bersama empat menteri, kalau terjadi non klaster sekolah dan angka kasusnya dibawah 50 persen di rombel (rombongan belajar), dilakukan penutupan di kelas itu saja selama lima hari. 

“Di SMPN 3 Dawan, ada dua kelas, kelas sembilan dan kelas tujuh D (ditutup) selama lima hari, hingga sabtu. Ini karena ada siswanya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara mereka belajar secara daring,” ujar Sujana. 

Dandim 1610/Klungkung Letkol Inf. Suhendar Suryaningrat saat dilokasi tracing, memerintahkan anak buahya senantiasa ikut terlibat dalam pendampingan tenaga kesehatan mendata warga yang ada kontak langsung dengan pasien Covid-19.

Baca juga: Orang Tua Siswa Positif Covid-19, SMPN 2 Kuta Lockdown

Baca juga: Unit Tipikor Polres Bangli Datangi SMKN 2 Bangli, Klarifikasi Terkait Pungutan pada Orang Tua Siswa

Baca juga: PTM Penuh Mulai Diterapkan di Klungkung, Sekolah Harus Kerja Ekstra Awasi Siswa Saat Jam Istirahat

Termasuk pendampingan saat melaksanakan tracing.  

“Tracing dan testing ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesehatan keluarga Pasien Covid- 19 maupun teman- temannya demi memutus rantai penyebaran virus Covid- 19. Kami menghimbau dan mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat, agar tetap disiplin dalam melaksanakan mematuhi protokol kesehatan,” ungkap Suhendar Suryaningrat. 

Diberitakan sebelumnya, kembali muncul kasus Covid-19 di Klungkung, setelah menjadi satu-satunya wilayah di Bali yang masuk zona hijau.

Satgas Covid-19 Klungkung sempat melakukan tracing yang difokuskan ke Desa Pikat, asal dari pasien yang dirawat di RSUD Klungkung karena positif Covid-19.

Hasilnya, dari 17 yang dilakukan swab, sejumlah 9 orang dinyatakan positif Covid-19. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved