Berita Bali
Benarkah Trading Bisa Buat Kaya Mendadak? Mari Simak Penjelasannya
Saat ini banyak ditemukan fenomena anak muda yang mulai beralih ke trading untuk mendapatkan income lebih
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Saat ini banyak ditemukan fenomena anak muda yang mulai beralih ke trading untuk mendapatkan income lebih.
Bahkan beberapa dari mereka banyak yang berharap kaya mendadak dengan melakukan trading.
Lalu apakah benar, trading dapat membuat kaya mendadak seperti yang diharapkan?
Made Pratiwi Dewi, SE., MM selaku Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di Universitas Warmadewa memberikan penjelasannya.
Baca juga: Easy Trading Indonesia dan Himpunan Trader Bali Bagikan 840 Nasi Bungkus untuk Warga TPA Suwung
Ia juga memberikan penekanan apakah perbedaan investasi dengan trading.
"Jadi kalau investasi konsepnya lebih fokus ke jangka panjang, jadi kita membeli sesuatu atau menggelontorkan dana atau menaruh uang di suatu aset finansial, dengan mengharapkan keuntungan di masa yang akan datang," ungkapnya, Kamis 27 Januari 2022.
Sementara, untuk trading konsepnya lebih pada jangka pendek, artinya yang diharapkan disini dari dana yang seseorang tanamkan atau keluarkan lebih pada kegiatan jual beli dan pada perbedaan harga.
Intinya mereka dengan cepat menjual dan membeli.
Sedangkan, kaya mendadak dengan trading menurutnya kondisi tersebut tergantung pada dana yang dikeluarkan.
"Kalau bisa dikatakan kaya mendadak, itu kan tergantung nih, sekarang dana yang dipakai seberapa besar. Kalau dana-nya terbatas susah juga kita mengukur. Kaya itu seperti apa? Mungkin akan lebih bagus kalau konsepnya kita gunakan financial freedom atau kebebasan finansial," tambahnya.
Konsep financial freedom disini artinya ketika kita ingin membeli sesuatu, uang sudah tersedia, atau di masa depan kita sudah tidak memiliki hutang atau bahkan sudah memiliki dana pensiun.
Arti kaya sendiri luas, untuk segelintir orang ada yang merasa kaya ketika sudah berganti mobil, dan ada yang merasa kaya ketika sudah berganti handphone.
Jadi mungkin kalau sekarang anak-anak muda lebih suka trading, harus lebih dilihat apakah lebih ke saham atau ke kripto currency.
"Itu harus dilihat karena konsepnya kalau dikeuangan semakin tinggi resiko yang diambil, keuntungannya juga semakin besar. Kembali lagi dana-nya sebesar apa digunakan," imbuhnya.
Sementara, jika dilihat dari konsep investasi jangka panjang, dimana kita membeli dan menahan investasi tersebut dalam jangka waktu tertentu, yakni minimal satu tahun.