Sponsored Content

Gunakan Pupuk Green Parwata, Ketua DPRD Badung Turut Serta Dalam Panen Padi di Subak Ayunan 

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung, Putu Parwata melakukan panen padi di Subak Ayunan Desa Ayunan Kecamatan Abiansemal

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Karsiani Putri
I Komang Agus Aryanta
Ketua DPRD Badung Putu Parwata saat melakukan panen padi di Subak Ayunan Abiansemal pada Jumat, 28 Januari 2022 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA -  Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung, Putu Parwata melakukan panen padi di Subak Ayunan Desa Ayunan Kecamatan Abiansemal, Jumat, 28 Januari 2022.

Panen padi tersebut merupakan panen yang kedua dua kalinya dengan menggunakan pupuk green Parwata.

Disela-sela menanam padi Parwata mengatakan bahwa penanaman padi yang dilakukan menggunakan pupuk green Parwata.

Baca juga: Diskop Badung Akui di Pasar Tradisional Masih Banyak Stok Minyak Goreng Dengan Harga Lama

Baca juga: Tinjau MPP Badung, Mendagri Dorong Keberadaan Mal Pelayanan Publik di Setiap Daerah

Baca juga: BREAKING NEWS: 18 Siswa SMAN 7 Denpasar Terpapar Covid-19, Pembelajaran Kembali Secara Daring 

Ada seluas 10 hektar sawah yang menggunakan pupuk green parwata, dan hasilnya pun sangat fantastis mengingat melebihi dari panen dengan pupuk lain. 

"Hari ini kita sudah melihat realitas bersama-sama dengan petani dan beberapa tokoh petani, baik dari akademisi maupun empiris pertanian. Secara nyata sudah melihat bahwa hari ini adalah panen yang kedua. Saat panen biasanya menghasilkan  6 hingga 7 ton, namun dengan pupuk ini menghasilkan 10,3 ton. Untuk panen kedua hari ini itu bisa naik menjadi 11 ton per hektare," ujar Parwata. 

Dengan adanya peningkatan dari 6 ton ke 11 ton, kata Politisi asal Dalung Kuta Utara itu merupakan hasil yang sangat signifikan.

Jika dihitung-hitung dengan tim pakar semua itu bisa mendapat keuntungan kurang lebih Rp 13 juta.

"Untuk padi ini, cirinya adalah daun ujungnya hijau berarti ini sehat. Inilah yang menyebabkan bisa bertahan. Walaupun ada yang tidak menguntungkan yakni cuaca hujan, kedua hama, baik itu hama tikus maupun yang lainnya. Walaupun demikian tapi keluarnya atau hasilnya bisa 11 ton hari ini," ungkap Sekretaris DPC PDIP Badung tersebut.

Parwata  menjelaskan, untuk sektor pertanian ini akan menjadi sektor hulu dan sektor pariwisatanya menjadi sektor hilir.

Sehingga pertanian dapat menunjang perekonomian di Badung. 

"Kalau kemarin kan pariwisata nah sekarang  kita balik. Dengan menaikkan produktivitas pertanian,  petani bisa naik penghasilannya sehingga menjadi prioritas pendapatan masyarakat Kabupaten Badung," jelasnya.

Sementara, Pekaseh Subak Ayunan Pesedahan Yeh Sungi I Made Artana juga mengatakan hal yang sama.

Menurutnya dengan percontohan tersebut dirinya pun merasa hasilnya bagus dan meningkat secara signifikan, meski faktor cuaca yang kurang mendukung.

Dirinya mengakui jika padi yang di panen saat ini, seluruh proses pemupukan menggunakan Green Parwata.

Pihaknya juga menegaskan apa yang dikatakan oleh Ketua DPRD Badung tersebut adalah kenyataan di lapangan dan pihaknya pun merasakan sekarang. 

Baca juga: BREAKING NEWS: 18 Siswa SMAN 7 Denpasar Terpapar Covid-19, Pembelajaran Kembali Secara Daring 

Baca juga: Diskop Badung Akui di Pasar Tradisional Masih Banyak Stok Minyak Goreng Dengan Harga Lama

Baca juga: Banyak Masalah Administrasi Kependudukan di Badung, Disdukcapil Lakukan Layanan Jemput Bola

"Saya harapkan kedepannya, meski  keterpurukan di sektor pariwisata, namun kita sekarang baik sektor pertanian. Mudah mudahan dengan bantuan pupuk dari Bapak Ketua ini hasil para petani dan petani pun lebih bersemangat untuk menjadi petani," imbuhnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved