Berita Nasional
Masyarakat Bergejala Covid-19 Diminta Periksakan Diri, Kemenkes Minta Testing di Bali Ditingkatkan
varian Omicron umumnya memiliki gejala ringan tapi tetap berisiko berat bahkan memicu kematian.
Menurut Nadia, penanganan dini Omicron dapat mencegah penularan kepada orang lain dalam skala yang lebih luas.
"Karena kecenderungan kasus yang tidak bergejala atau yang gejalanya ringan.
Ini bukan menjadi satu dorongan masyarakat untuk mau melakukan pemeriksaan," katanya.
Nadia mengatakan sejumlah daerah yang perlu meningkatkan testing di antaranya Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali.
"Seperti Yogyakarta, kasusnya masih rendah, Bali masih rendah. Tapi kapasitas untuk tracing-nya belum maksimal," katanya.
Kementerian Kesehatan juga melakukan berbagai upaya dengan membuat regulasi yang mengarah pada pencegahan penyebaran Covid-19, salah satunya memberlakukan level pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di setiap wilayah.
PPKM tersebut diiringi dengan protokol kesehatan yang ketat, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan.
''Upaya-upaya tersebut dilakukan secara konsisten dan dievaluasi secara rutin sehingga setiap ada penambahan kasus dengan jumlah sedikit maupun banyak langsung dilakukan tata laksana perawatan yang baik di rumah sakit," katanya.
Selain itu, penyediaan fasilitas di rumah sakit terutama tempat tidur perawatan disediakan secara maksimal.
Secara nasional, Kementerian Kesehatan menyediakan tempat tidur perawatan di rumah sakit berjumlah 120.000 hingga 130.000.
Baca juga: Badung Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkab Kembali Manfaatkan Hotel Sebagai Tempat Isoter
Tak hanya itu, Kementerian Kesehatan juga telah menyediakan layanan telemedisin bagi pasien isolasi mandiri untuk mengurangi mobilitas.
Layanan tersebut memberikan kemudahan bagi pasien untuk melakukan konsultasi hingga mendapatkan obat gratis.(*)