Klaster Sekolah Makin Marak di Denpasar, Wali Kota: Kami Tutup Sekolah Sementara

Untuk kasus positif di sekolah, saat ini di SMAN 8 Denpasar dua orang siswa terkonfirmasi positif.

“Ketahuan Senin dan mulai hari ini PTM dialihkan menjadi daring selama 14 hari,” kata Dewa Rai.

Besok kami akan lakukan tracing lagi terhadap yang sempat kontak erat termasuk keluarga.

Selain itu, pihak desa Peguyangan Kaja juga sudah melakukan penyemprotan desinfektan.

Terkait adanya klaster di sekolah ini pihaknya menduga terjadi dikarenakan protokol kesehatan yang kurang ketat.

“Apalagi ini justru anak-anak SMA yang kena, sehingga kami harapkan prokes dilakukan secara ketat.

Sementara untuk SD belum ada laporan untuk tahun 2022 ini,” katanya.

Untuk SMP, pihaknya menemukan dua siswa SMPN 1 Denpasar yang positif Covvid-19.

Akan tetapi penemuan ini berawal dari tracing kepada keluarga.

“Ada keluarganya yang positif kemudian kami tracing dan ketemulah siswa ini,” katanya.

Baca juga: Siswa dan Guru Positif Covid-19 di Denpasar, PTM Beberapa SD/MI Dihentikan Selama Dua Minggu

Meskipun ditemukan di lingkungan keluarga, pihaknya mengaku melakukan tracing ke sekolah yang bersangkutan.

Saat ini, untuk kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar didominasi usia sekolah yakni 6 – 19 tahun.

“Yang paling mendominasi itu siswa yang duduk di bangku SMA,” katanya.

Dengan keadaan tersebut, Dewa Rai meminta agar siswa sepulang sekolah langsung pulang ke rumah.

Jangan lagi ada yang nongkrong-nongkrong, karena ini riskan. Nanti nongkrong bergerombol, lepas masker,” katanya.