Berita Denpasar

Merayakan Anggara Kasih Prangbakat, Ini Sarana Upakara yang Dihaturkan

Anggara (Selasa) Kliwon Prangbakat merupakan hari raya Hindu yang jatuh setiap enam bulan sekali.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Karsiani Putri
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi- Umat Hindu yang tengah bersembahyang 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Anggara (Selasa) Kliwon Prangbakat merupakan hari raya Hindu yang jatuh setiap enam bulan sekali.

Hari raya ini biasa disebut Anggara Kasih Prangbakat.

Anggar Kasih Prangbakat merupakan hari raya atau rerahinan yang jatuh berdasarkan pertemuan antara Saptawara yaitu Anggara, Pancawara yaitu Kliwon, dan wuku Prangbakat.

Baca juga: KESEPIAN Juga Anugerah, Begini Cara untuk Menyikapinya

Baca juga: Makna Upacara Matipat Bantal atau Upacara Mamitan Dalam Hindu 

Baca juga: Abulan Pitung Dina, Berikut Makna Upacara Bayi Berusia 42 Hari Dalam Hindu

Baca juga: UPDATE Covid-19 Senin 7 Februari 2022 di Denpasar: Sembuh 108 Orang, Kasus Positif Bertambah 456

Dan hari ini, Selasa, 8 Februari 2022 merupakan perayaan Anggara Kasih Prangbakat.

Terkait Anggar Kasih, dalam Lontar Sundarigama disebutkan:

Nahanta waneh, rengen denta, Anggara Keliyon ngarania Anggara Kasih, pekenania pengasianing raga sarira.

Sadekala samana yogia wang amugpug angelakat sealaning sarira, wigenaning awak, dena ayoga wang apan ika yoganira, Betara Ludra, merelina alaning jagat teraya, pakertinia aturakna wangi-wangi, puspa wangi, asep astanggi muang tirta gocara.

Artinya:

Yang lain lagi yang perlu diperhatikan, ketika Anggara bertemu Kliwon disebut sebagai Anggara Kasih.

Anggara Kasih merupakan hari untuk mewujudkan cinta kasih terhadap dirinya. 

Selain itu juga menunjukkan rasa kasih pada semua makhluk.

Baca juga: KESEPIAN Juga Anugerah, Begini Cara untuk Menyikapinya

Sehingga pada hari itu sepatutnya melakukan peleburan bencana, dan merawat dari diri segala kecemaran.

Kecemaran ini utamanya kecemaran pikiran yang melekat pada diri. 

Caranya yaitu dengan jalan melakukan renungan suci. 

Karena dalam keadaan yang demikian, Sang Hyang Ludra melakukan yoga, yang bertujuan memusnahkan kecemaran dunia. 

Baca juga: KESEPIAN Juga Anugerah, Begini Cara untuk Menyikapinya

Baca juga: Makna Upacara Matipat Bantal atau Upacara Mamitan Dalam Hindu 

Baca juga: Abulan Pitung Dina, Berikut Makna Upacara Bayi Berusia 42 Hari Dalam Hindu

Baca juga: UPDATE Covid-19 Senin 7 Februari 2022 di Denpasar: Sembuh 108 Orang, Kasus Positif Bertambah 456

Baca juga: Sulit Pulangkan Jenazah Kadek Eka, PMI Asal Gianyar Meninggal di Dubai karena Covid-19

Adapun sarana upakara yang dipersembahkan yaitu wangi-wangi, dupa astangi, dan dilanjutkan dengan matirtha pembersihan.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved