Berita Badung
Kewalahan Urai Sampah Kiriman, DLHK Badung Akui Sudah Evakuasi 2.500 Ton Sampah
Kendati demikian, dengan banyaknya sampah kiriman berupa kayu, DLHK Badung pun kewalahan untuk mengurainya.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
"Yang kita bawa itu jenis sampah organik saja, itupun kondisinya yang sudah kering. Sehingga proses penguraian berlangsung alami, untuk nanti menjadi tanah atau kompos," ucapnya.
Kendati demikian, saat ini ada dua lahan tambahan yang masih dilakukan penjajagan, yaitu satu lahan di wilayah Kerobokan seluas 17 are dan di Sawangan seluas 2 hektar lebih yang merupakan bekas galian C.
Semula masyarakat Ungasan juga meminta agar sampah itu bisa ditempatkan salah satu di Ungasan, untuk nantinya bisa diolah.
Namun hal itu masih menunggu keputusan dari prajuru di wilayah terkait, karena hal itu dirasa masih perlu dilakukan pertimbangan.
"Di Sulangai dan Petang kami juga sudah berkoordinasi, ada yang bersedia menampung. Luasan lahannya itu juga cukup memadai, sekitar 2 hektar. Tapi kami masih mempertimbangkan operasional pengangkutan.
Jika lahan itu sangat dibutuhkan nanti dan masyarakat pemilik lahan menginginkan, kita akan bawa kesana," ungkapnya.
Kendati demikian pihaknya meminta adanya partisipasi masyarakat, sehingga bisa bersinergi dengan pemerintah dalam upaya penanganan sampah kiriman di Pantai Barat. (*)
Artikel lainnya di Berita Badung