Berita Gianyar
BPBD Gianyar Banyak Tangani Pohon Kopong, Dibya: di Dalamnya Kosong Dimakan Rayap
Kasus pohon tumbang yang belakangan ini kerap terjadi, bukan saja karena pohon tersebut sudah tua, namun tak sedikit pula karena kondisi pohon kopong
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI COM, GIANYAR - Kasus pohon tumbang yang belakangan ini kerap terjadi, bukan saja karena pohon tersebut sudah tua, namun tak sedikit pula, pohon yang terlihat masih mudah dan kokoh, namun rupanya di dalam batangnya justru kosong.
Hal tersebut karena di dalam batangnya dimakan rayap.
Tak sedikit dari pohon yang selama ini ditangani BPBD Gianyar adalah pohon dalam kondisi tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, Gusti Ngurah Dibya Prasasta, Kamis 10 Februari 2022 membenarkan bahwa selama ini, banyak pohon tumbang di Kabupaten Gianyar adalah pohon yang di luarnya terlihat sehat, namun di dalamnya telah kopong karena dimakan rayap.
Baca juga: Siswa Belajar Daring, Angkutan Siswa Gratis di Gianyar Dihentikan Sementara
Kasus seperti ini biasanya terjadi ketika pohon tersebut sempat luka.
Baik karena goresan ataupun karena paku, sehingga menjadi jalan bagi rayap untuk masuk ke dalam pohon.
"Karena itu, pihak yang menaungi pepohonan, terutama pohon perindang jalan, harus rajin mengecek kondisi pohon agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan," ujarnya.
Kata Dibya, kasus terbaru pohon kopong yang merugikan terjadi di Jalan Raya Bitera, Kelurahan Bitera, Gianyar, Kamis 10 Februari ini.
Di mana sebuah pohon perindang jenis flamboyan yang kondisinya masih kokoh, tumbang menimpa lampu hias jalan.
Akibatnya bola lampu pun pecah.
"Kami dapat laporan sekitar pukul 07.41 Wita, pohon tumbang menimpa lampu hias hingga bohlamnya pecah," ujar Dibya.
Baca juga: 64 Desa di Gianyar Sudah Terima Transferan DD, Anggaran Tahun Ini Turun Jadi Rp 58 Miliar
Saat itu, pihaknya langsung mendatangi TKP, dan melakukan evakuasi.
Ketika batang bawah pohon dipotong dengan mesin sensor, ternyata di dalamnya kosong dimakan rayap.
"Di dalamnya kosong, dimakan rayap. Karena itu, kami imbau agar masyarakat berhati-hati saat beraktivitas di bawah pohon."
"Tertama saat hujan dan ada angin kencang. Sebab pohon yang terlihat kokoh, belum tentu betul-betul kokoh, di dalamnya bisa kosong," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Gianyar