Citizen Journalism

MotoGP Mandalika Angkat Pariwisata Lombok, Waspada Branding Bali Kadaluwarsa

Tes MotoGP Mandalika, Lombok membawa berkah bagi pariwisata Lombok.Begitu jejak kaki di Lombok, para rider MotoGP update status aktivitasnya di media

Editor: Karsiani Putri
Istimewa/ Tangkapan layar dari Instagram Marc Marquez
Pembalap Marc Marquez 

Lombok mereka serap melalui media sosial, seperti unggahan di instagram, YouTube, Facebook, dan TikTok.

Dalam waktu singkat kata Lombok menjadi kata yang jika diurutkan maka akan berada paling atas.

Dalam waktu sekejap pula, kata Lombok menggeser Bali di otak manusia Indonesia dan dunia.

Jika ditanya saat ini, pulau apa yang ada kenal di Indonesia, mungkin saja para turis mancanegara dan nusantara akan menjawab pertama kali Lombok.

Setelah itu barulah mereka mengucapkan kata Bali.

Dari sudut pandang branding, maka Lombok telah mendisrupsi Bali.

Pulau kecil di timur Bali ini telah menggeser Bali dari urutan teratas yang ada di benak (otak) wisatawan.

Lombok telah memuncaki Top of Mind-nya benak wisatawan.

Bali setelahnya.

Top of mind itu adalah sebuah kata yang mewakili benda, merek, produk yang berada pada urutan teratas di benak manusia.

Manusia setiap hari terpapar ribuan kata, merek, benda, logo, produk, tagline melalui, misalnya entah di jalan raya, televisi, baliho, minimarket, mall, pasar, bahkan telepon pintar.

Namun dari ribuan dari satu kategori, otak manusia hanya mampu mengingat maksimal tujuh kata.

Nah, tujuh urutan inilah yang disebut sebagai 'top of mind'.

Sederhana saja, secara umum, jika kita diminta menyebut merek mie yang ada di Indonesia, maka mie merek Indomie ada paling pertama kita ucapkan.

Setelah itu barulah menyebutkan Sarimi, Mie Sedaap, dan Supermi.

Mie-mie lainnya tidak bisa kita ingat dengan segera.

Nah, Indomie inilah yang di sebut sebagai top of mind dalam kategori mie.

Begitu juga Lombok.

Ia berada pada top of mind orang-orang seluruh dunia saat ini.

Menggusur Bali.

Jika kita sebutkan dalam kategori pulau di Indonesia.

Branding Bali Kadaluwarsa!

Judul tulisan ini memang saya buat provokatif.

Tujuannya agar kita sadar bahwa jika tak berbuat sesuatu maka branding Bali sebagai pulau terindah di Indonesia (dunia) bakal lenyap.

Digeser oleh Lombok.

Lenyap dari benak (otak) wisatawan.

Bayangkan saja, baru singgah untuk tes MotoGP saja, aktivitas para pembalap telah mengangkat Lombok berada pada top of mind.

Bagaimana jika gelaran seri kedua MotoGP bulan Maret 2022.

Lombok bakal lebih dikenal lagi seantero dunia.

Akan lebih dahsyat lagi gaungnya jika gelaran MotoGP di Mandalika Lombok terjadi kontroversi.

Jika diingat-ingat, pola dikenalnya Lombok dan Bali serupa tapi tak sama.

Serupanya, Lombok dan Bali dikenalkan ke dunia oleh orang asing.

Lombok dikenalkan oleh para pembalap top dunia semacam Marc Marquez.

Sementara Bali dahulu kala dikenalkan ke dunia oleh para peneliti, antropolog, dan pelukis mancanegara, semacam Walter Spies asal Jerman.

Ia bersama I Wayan Limbak memperkenalkan Tari Kecak dari hasil komodifikasi Tari Sang Hyang pada tahun 1930-an.

Merekalah yang berjasa besar memperkenalkan Bali sebagai pulau surga, pulau seribu pura, pulau para dewata.

Pulau kecil yang indah, unik, dan natural.

Pulau yang budaya dna alam sangat memikat hati wisatawan mancanegara.

Dunia pun tahu dan jutaan wisatawan asing berduyun-duyun berkunjung ke Bali.

Bali kenalkan melalui buku, hasil riset, dan lukisan.

Itu dulu.

Begitu dihantam pandemi Covid-19, Bali menjadi sepi.

Sepanjang 2020, turis asing yang ke Bali hanya satu juta orang.

Tahun 2021, nyaris nol wisatawan asing ke Bali.

Tahun 2022, wisatawan asing yang ke Bali hanya sebanyak 12 orang dari Jepang.

Bedanya, Marc Marquez dkk memperkenalkan Lombok dengan cara dan melalui dunia digital.

Unggahan di insta story tentang keindahan dan keunikan Lombok menjalar ke seluruh benak orang melalui telepon pintar.

Lombok dikenal sebagai pulau yang indah, unik, dan natural.

Baca juga: Lokasi Bandara Ngurah Rai Rawan Gempa & Tsunami, Begini Tanggapan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI

Baca juga: Banyak Temukan Pelaku Usaha yang Langgar Prokes, Ini yang Dilakukan Satpol PP Bali

Kembali ke topik Branding Bali jelang memasuki senja kala.

Sebelum 2020, Bali masih dikenal dunia.

Bali ada di top of mind wisatawan asing.

Bahkan aktor pemeran film Rambo memilih Bali sebagai destinasi utama saat ia disodorkan pilihan akan berkunjung ke pulau-pulau indah di dunia.

Itu saat branding Bali masih kuat.

Bali pulau surga.

Branding Bali yang dibuatkan oleh para pelukis dan peneliti Walter Spies dkk.

Hanya saja brand itu memiliki kadaluwarsanya.

Brand sebuah produk akan memudar seiring berubahnya perilaku konsumen.

Era disrupsi digital, pandemi, dan milenial mempercepat sebuah brand kadaluwarsa.

Tengok saja brand-brand besar dunia bertumbangan di masa pandemi ini.

Branding Bali pun terancam akan mengalami hal yang sama.

Branding Bali sebagai pulau surga berpotensi akan memudar.

Jika ini terjadi maka Bali akan tertinggal jauh dari destinasi wisata dunia lainnya.

Bahkan, bisa jadi, Bali bisa disalip oleh Lombok.

Itu akan menjadi nyata jika branding Bali mengalami kadaluwarsa.

Kecemasan ini ada alasannya.

Baca juga: Tak Berkontribusi ke Akomodasi di Bali, Pemerintah Siapkan Rusun Tiga Lantai untuk Penonton MotoGP

Baca juga: KABAR GEMBIRA! Marc Marquez Dipastikan Ikut Tes Pramusim 2022 di Sirkuit Mandalika,Catat Jadwalnya

Baca juga: Apa Kabar Andrea Iannone, Rival Berat Marc Marquez yang Kariernya Terhenti Karena Kasus Doping

Dua tahun masa pandemi, Bali tak banyak lagi menjadi topik hangat dunia.

Tidak diperbincangkan para turis.

Sementara Lombok digunjingkan dunia.

Persepsi Lombok sebagai pulau yang indah dan naturak akan tercipta melakui efek domino aktivitas para pembalap top dunia.

Jika kita, penduduk Bali tidak berbuat lebih untuk menjaga branding Bali (yang hasil warisan orang asing), memperkuat branding Bali, maka Bali akan tergusur dari top of mind wisatawan.

Begitu hilang dari benak wisatawan maka akan sulit untuk mendapatkan momentum mengkatrol branding Bali kembali.

Baca juga: Marc Marquez Makan Nasi Kotak di Lombok, Ini yang Terjadi di Sirkuit MotoGP Mandalika

Baca juga: 24 Pebalap Mulai Jajal Sirkuit Mandalika Hari Ini, Berikut Jadwal Tes Pramusim MotoGP

Baca juga: Lokasi Bandara Ngurah Rai Rawan Gempa & Tsunami, Begini Tanggapan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI

Bali yang telah terpuruk akibat ambruknya pariwisata sebagai pondasi ekonomi akan sangat sulit untuk dibangkitkan kembali.

Waspada!!

(*/Ketua Persada, Gede Suardana)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved