Berita Bangli

Kasus Covid-19 di Bangli Masih Tinggi, Dirgayusa: Hingga Kini BOR Masih Mencukupi.

Kasus Covid-19 di Bangli Masih Tinggi. Dirgayusa: Hingga Kini BOR Masih Mencukupi. Kasus Covid-19 di Bangli Masih Tinggi. Dirgayusa: Hingga Kini BOR M

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Harun Ar Rasyid
shutterstock
Ilustrasi virus corona covid-19 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Penambahan kasus positif virus Corona di Bangli hingga kini masih tergolong tinggi.

Jumlah warga yang masih menjalani perawatan pun mencapai lebih dari 500 orang. Kendati demikian, pihak satgas menegaskan kebanyakan warga yang terpapar virus Corona terkategori ringan.

Berdasarkan data penambahan kasus baru pada hari Minggu 13 Februari 2022 tercatat sebanyak 50 kasus.

Sedangkan warga yang dirawat masih tercatat 558 orang.

Sementara Bed

Baca juga: Catat Perhari Ada 631 Kasus Positif, Satpol PP Badung Lakukan Pengetatan Prokes 3 Kali Sehari

Baca juga: Bayi Berumur 10 Hari Tersiram Air Panas di Denpasar, Alami Luka Bakar di Kepala dan Bahu

Rate (BOR) isolasi dari dua RS di Bangli terisi sebanyak 59,77 persen, dan BOR ICU terisi 44,44 persen.

Humas Satgas Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa mengungkapkan berdasarkan penjelasan dari Dinas Kesehatan dan Direktur RSU Bangli, omicorn memiliki daya sebar yang lebih cepat daripada varian delta. Namun memiliki tingkat keparahan yang relatif kecil.

"Karena tingkat keparahannya kecil, maka masyarakat yang terkategori sedang dan berat diarahkan dirawat di rumah sakit. Sementara yang terkategori ringan, diarahkan untuk isolasi desa. Kalau kita lihat di Bangli, berdasarkan penjelasan klinis dari Dinas Kesehatan dan Direktur rumah sakit, kebanyakan tidak bergejala. Sehingga saat ini BOR masih mencukupi," jelasnya.

Dirgayusa menambahkan, berdasarkan data dalam dua tahun ini, meningkatnya kasus Covid-19 memang kerap terjadi pada bulan Februari. Seperti pada tahun 2021, dan 2022 ini. Menurutnya, peningkatan kasus ini juga dipengaruhi oleh perpindahan cuaca. Ia juga menilai jika pengikatan kasus ini masih tergolong standar.

"Jika kita lihat dari sisi hunian rumah sakit, lonjakan kasus kali ini tidak menyebabkan BOR membeludak, apabila dibandingkan saat varian Delta tahun 2021 lalu. Karenanya hingga kini kebanyakan warga diimbau untuk melaksanakan isolasi desa. Adapun jika melihat pola lonjakan kasus tahun lalu, pada bulan Maret-April biasanya kasus sudah mulai melandai," tandasnya. (mer)

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Omicron, Pemprov Bali Konversi Layanan Kesehatan di Rumah Sakit Covid–19

Baca juga: Fadil Sausu Hanya Bermain 15 Saat Bali United Berpesta Kontra Bhayangkara FC, Ini Penjelasan Teco

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved