Berita Budaya
Adhyatmika Klesa, Sakit Mental dan Fisik dalam Vedanta
Adhyatmika Klesa, Sakit Mental dan Fisik Dalam Vedanta Adhyatmika Klesa, Sakit Mental dan Fisik Dalam Vedanta
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berdasarkan data World Health Organization (WHO), dimensi sehat itu dikenal dengan istilah biopsychosocial-spiritual.
Sehingga disebut sehat, apabila seseorang sehat secara holistik baik fisiknya (organobiologi), mentalnya (psikologi), sosial, hingga spiritual.
Berdasarkan Vedanta ada tiga penyebab penyakit.
Diantaranya, Adhidaivika Klesa, sakit yang diakibatkan oleh bencana alam.
Adhibhautika Klesa, sakit yang diakibatkan oleh virus, parasit, kuman, serangga dan lain sebagainya.
Kemudian Adhyatmika-klesa, penderitaan yang diakibatkan oleh badan dan pikiran sendiri seperti sakit mental dan fisik.
"Makanya kalau sakit janganlah suka mencari kambing hitam, sampai lupa mulat sarira alias introspeksi diri. Sehingga akibatnya sakit bertambah parah karena sibuk mikirin orang lain," tegas Guru Mangku Hipno, ahli kejiwaan dan metafisika.
Baca juga: DAFTAR 29 PEMAIN PERSIJA Jakarta yang Siap Tempur Kontra Persebaya, Ada Rekan Egy Maulana Vikri
Baca juga: Menparekraf Apresiasi 3 Sutradara Muda dari Badung yang Dorong Kebangkitan Ekonomi Lewat Film
Baca juga: Legenda Sepak Bola Inggris Ini Bela Ronaldo, Sebut Sang Mega Bintang Tak Boleh Jadi Kambing Hitam
Maksud dosen UHN ini, agar manusia tidak menyalahkan orang lain tatkala dirinya sakit. Padahal kebanyakan sakit disebabkan karena kesalahannya sendiri.
Baik itu, pola hidup yang salah, atau pola makan yang tidak baik, serta hal lainnya sehingga menyebabkan sakit fisik atau mental.
Untuk itu, ia mengingatkan agar setiap orang mampu menenangkan diri dari amarah, rasa iri dan benci.
Kemudian memakan makanan yang sehat, serta mengurangi junk food atau fast food.
Serta tetap menjaga pola hidup sehat dengan istirahat cukup dan olahraga atau olah fisik.
"Jika sering menyalahkan orang lain atas sakit yang diderita, maka sesungguhnya kita telah menumpuk karma buruk untuk masa depan kita sendiri. Akibatnya kita telah menumpuk dosa dengan menebar fitnah yang tidak terbukti nyata kebenarannya," sebutnya.
Apalagi jika sampai menyalahkan orang terdekat, karena diduga mengirimkan black magic atau ilmu hitam. Padahal tidak ada pembuktian, hanya praduga saja.
Hal tersebut akan sangat fatal akibatnya.
