Kesehatan

WHO Sebut Syarat Ini Jadi Cara Agar Pandemi Covid-19 Berakhir, Bisa Selesai Tahun Ini?

Organisasi Kesehatan Dunia, (WHO) mengatakan fase akut pandemi Covid-19 dapat berakhir di pertengahan tahun 2022.

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Noviana Windri
ist
direktur-jenderal-who-tedros-adhanom-ghebreyesus 

TRIBUN-BALI.COM – Organisasi Kesehatan Dunia, (WHO) mengatakan fase akut pandemi Covid-19 dapat berakhir di pertengahan tahun 2022.

Namun, hal tersebut akan terwujud jika sekitar 70 persen populasi dunia telah mendapatkan vaksin.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus ketika mengunjungi Afrika Selatan.

“Harapan kami fase akut pandemi ini akan berakhir tahun ini, tentunya dengan satu syarat, vaksinasi 70 persen (target tercapai) pada pertengahan tahun ini sekitar Juni, Juli,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di Afrika Selatan pada hari Jumat 11 Februari 2022 dikutip Tribun-Bali.com dari Al Jazeera pada Senin 14 Februari 2022.

Lebih lanjut, Tedros menambahkan, hal tersebut bukanlah sebuah kesempatan, namun menurutnya sebuah pilihan.

Pasalnya, masih banyak warga di belahan dunia yang enggan untuk menerima vaksinasi.

Baca juga: PERLU DIKETAHUI! Gejala Awal Omicron Adalah Kelelahan dan Pusing, Bisa Jadi Tahap Akhir Pandemi?

Baca juga: Program Kartu Prakerja Inovasi dalam Pelayanan Publik, Jadi Penyokong Masyarakat di Masa Pandemi

“Jika itu dilakukan, fase akut bisa benar-benar berakhir, dan itulah yang kami harapkan. Itu ada di tangan kita. Ini bukan masalah kesempatan. Ini masalah pilihan,” jelasnya.

Angka Vaksinasi Afrika Selatan Jadi Yang Terendah

Saat mengunjungi Afrika Selatan, Tedros pun menyempatkan mengunjungi tempat produksi vaksin mRNA COVID pertama di Afrika yang menggunakan Moderna yakni Afrigen Biologics and Vaccines.

Disana, ia pun meminta pemerintah setempat menaikan jumlah vaksinasi lantaran di Afrika Selatan hanya 11 persen orang yang telah divaksinasi, dan hal ini pun menjadi angka terendah bagi dunia.

Baca juga: Kemenkes Akui Tunggak Pembayaran ke RS Covid-19 Rp 25 Triliun

“Kami berharap vaksin ini lebih sesuai dengan konteks penggunaannya, dengan batasan penyimpanan yang lebih sedikit dan dengan harga yang lebih rendah,” ungkapnya.

Menurut Bank Dunia, pandemi ini diperkirakan telah mendorong hingga 40 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem di Afrika, dan setiap bulan penundaan dalam mencabut langkah-langkah penahanan diperkirakan merugikan Afrika 13,8 miliar dollar dalam produk domestik bruto yang hilang, kata Moeti.

Seperti Tedros, Moeti juga mencatat bahwa benua itu perlu mempertahankan kemauan politik dan dukungan untuk pembuatan vaksin, obat-obatan terapeutik, dan alat diagnostik lokal.

Sejak awal pandemi, Afrika telah mencatat lebih dari 11 juta kasus virus corona, dan lebih dari 243.000 kematian. Lebih dari 10 juta telah pulih sejauh ini, menurut data yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika.

WHO Minta Negara Maju Bantu Negara Miskin Percepat Vaksinasi

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved