Berita Buleleng
Perbekel Desa Bukti Buleleng Mulai Kosongkan Kantor, Pelayanan Dipindah ke Gedung Serba Guna
Penjagaan dilakukan untuk menghindari terjadinya keributan. Mengingat sejumlah masyarakat Desa Adat Yeh Sanih berkumpul di wantilan Desa Bukti pada
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Dimana, tiga keinginan itu ialah pihaknya ingin agar sang perbekel menarik tanda tangan permohonan kembali lahan eks hotel puri sanih, yang sempat ia bubuhkan kepada pemegang SHGB.
Setelah tanda tangan ditarik, prajuru desa adat Yeh Sanih meminta agar perbekel secara cepat memberikan tanda tangan kepada desa adat, untuk pengajuan pengukuran tanah desa adat.
Serta perbekel diharapkan dapat bekerjasama dan berjuang untuk mengembalikan aset lahan eks hotel puri sanih.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Buleleng, Nyoman Agus Jaya Sumpena mengatakan, langkah Perbekel untuk memindahkan pelayanan sementara ke gedung serba guna desa setempat dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik.
Jaya Sumpena pun menyebut, berdasarkan sertifikat yang ada, lahan tersebut sejatinya diperuntukan bersama, untuk pelayanan masyarakat.
"Sebenarnya tidak segampang itu memindahkan pelayanan. Ada ketentuannya. Tapi perbekel menahan diri agar tidak ada konflik.
Perbekel juga sudah berkomitmen akan tetap melayani masyarakat yang ada di Desa Adat Bukti dan Desa Adat Yeh Sanih," ucapnya.
Sementara terkait mediasi antara perbekel dan prajuru desa adat, Jaya Sumpena mengaku sudah pernah dilakukan. Namun tidak ada titik temu.
Sehingga dalam waktu dekat, ia mengaku akan berkoordinasi ke Dinas Pemajuan Masyarakat Desa Adat Bali.
Baca juga: Pandemi, 218 Umat Budha Buleleng Jalani Ritual Ciswak dari Rumah Masing-Masing
"Kami akan koordinasikan ke Provinsi. Karena kami tidak memiliki kewenangan untuk membina desa adat," pungkasnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Buleleng