Berita Bali

Pelaku Pariwisata Bali Sambut Baik Pengurangan Masa Karantina untuk Wisman ke Bali

Pelaku Pariwisata Bali Sambut Baik Pengurangan Masa Karantina untuk Wisman ke Bali

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Arini Valentya Chusni
Beberapa pengunjung baik domestik maupun wisman yang menghabiskan waktu di Pantai Honeymoon, Badung, Bali, Minggu 17 Oktober 2021. Pelaku Pariwisata Bali Sambut Baik Pengurangan Masa Karantina untuk Wisman ke Bali 

TRIBUN-BALI.COM, BALI - Pelaku Pariwisata Bali Sambut Baik Pengurangan Masa Karantina untuk Wisman ke Bali.

Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana menanggapi positif pasca pemerintah pusat memangkas masa karantina wisman ketika berkunjung ke Bali.

Menurutnya, Pemerintah selama ini sudah melihat beberapa parameter, di antaranya faktor kesehatan sudah mulai terkendali.

"Terbukti BOR (bed occupancy rate) kita di Bali hanya 32 persen yang ICU. Untuk BOR 45 persen sudah menurun semua. Pemerintah pusat akhirnya menurunkan masa karantina menjadi 2 malam 3 hari," ungkapnya, Selasa 15 Februari 2022.

Ia tentunya sangat mengapresiasi langkah-langkah Pemerintah yang mengurangi masa karantina untuk wisman menjadi salah satu kunci mendatangkan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) ke Bali.

Baca juga: Pelaku Pariwisata Bali Tak Jadi Demo, Ajukan 5 Aspirasi Ini, Soal Karantina hingga Asuransi

Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (DPD ASITA) Bali Putu Winastra juga mengungkapkan pendapatnya terkait pengurangan masa karantina untuk wisman.

"Kami asosiasi menyambut baik dengan adanya penurunan masa karantina dan bakal dihapus. Kalau menurut saya anggaplah 1 April 2022 akan ada penghapusan karantina.

Lebih bagus ada di-official-kan. Sehingga kami di komponen pariwisata bisa benar-benar bergerak melakukan sounding ke luar negeri," kata Winastra.

Jika hal tersebut terjadi, ia akan melakukan komunikasi dengan partner atau agen pariwisata, juga pada penerbangan di luar negeri agar dapat membuat jadwal terbang ke Bali.

"Daripada sekarang aturannya begini terus dua minggu lagi berubah akan timbul keraguan. Justru yang kita harapkan, kita tidak mau sekarang aturan begini dan langsung siap.

Justru kami harap ada preparation yang bagus. Misalnya 1 April tidak akan ada lagi karantina. Official ini akan memberi kepastian dan jaminan kepada kami pelaku wisata untuk bisa bergerak," tambahnya.

Formula booking bagi market Eropa, terutama pada musim panas nanti, kebanyakan pattern booking untuk liburan harusnya sudah dimulai pada Maret.

"April masih ada waktu sehingga ada kepastian untuk mereka booking Juni, Juli, September, Agustus sehingga tidak terlambat kita antisipasinya.

Selain itu juga masalah e-visa kita berharap ada semacam aturan yang lebih mudah sehingga tidak 'njelimet' orang meng-apply visa.

Kalau menurut kami, kalau tidak ada visa on arrival, tetapi visa bisa di-apply wisman dari negaranya. Mereka bisa bayar langsung di sana tanpa melalui sponsor lokal," tandasnya.

Baca juga: Tanggapan Pangdam IX/Udayana Soal Rencana Demo Pelaku Pariwisata Bali

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved