Berita Klungkung
Ketut Yesi Semakin Susah Beli Bumbu Dapur, Harga Bawang Rp 30 Ribu per Kg di Pasar Galiran Klungkung
Bahkan mereka khawatir harga bawang merah akan semakin naik, jelang hari raya Nyepi pada awal Maret nanti.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Harga bawang merah di Pasar Galiran Klungkung meroket sejak beberapa hari terakhir.
Hal ini pun mulai dikeluhlan oleh beberapa warga. Bahkan mereka khawatir harga bawang merah akan semakin naik, jelang hari raya Nyepi pada awal Maret nanti.
Seperti yang diungkapkan seorang warga asal Desa Takmung, Klungkung Ni Ketut Yesi.
Ia membeli bawang merah dengan harga Rp 31 ribu per kilogram.
Baca juga: Pemkab Klungkung Raih Penghargaan dari Kementerian Keuangan Dirjen Bea dan Cukai
Padahal saat normal harganya sekitar Rp 18 ribu sampai Rp 22 ribu perkilogram.
" Setelah minyak goreng, sekarang harga bawang yang mahal. Masyarakat makin susah saja kalau seperti ini," ungkapnya, Kamis (17/2/2022).
Hal serupa dikeluhkan warga lainnya, Made Sutini asal Kelurahan Semarapura Klod Kangin.
Mahalnya harga bawang, membuatnya harus semakin berhemat dalam membeli bumbu dapur.
" Mau tidak mau harus lebih berhemat beli bumbu, agar uang untuk ke dapur bisa cukup," ungkapnya.
Ia pun khawatir jika harga bawang dan bumbu dapur lainnya akan semakin naik jelang Hari Raya Nyepi pada bulan Maret mendatang.
" Kami tentu khawatir kalau jelang Nyepi harga semua naik. Sekarang saja harga bawang sudah mahal," jelasnya.
Seorang pedagang bawang merah di Pasar Galiran Klungkung, Nengah Wirata menjelaskan, kenaikan harga bawang merah ini sudah terjadi sejak 5 hari lalu.
Harga berangsur naik setiap harinya.
Jika harga bawang merah di tingkat grosir saat normal Rp 22 ribu per kilogram. Saat ini harganya sudah menyentuh harga Rp 30 ribu per kilogram.
" Kalau di tingkat pengecer harganya bisa kisaran Rp 31 ribu sampai Rp 32 ribu per kilogram," ungkap Wirata.
Baca juga: Lukisan Wayang Kamasan Klungkung Satu-satunya WBTB Asal Bali yang Berpeluang Diusulkan ke Unesco
Menurutnya kenaikan harga ini terjadi karena minimnya pasokan bawang merah lokal di pasaran.
" Saya biasanya datangkan bawang merah dari Songan. Saat ini pasokan bawang lokal memang sedikit, karena infonya bawang lokal dijual ke jawa," ungkapnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Klungkung